Jalan Tunjungan Dibuka Sebagai Wisata Heritage, Pegiat Sejarah Respons Positif

author angga kurnia putra

- Pewarta

Rabu, 24 Nov 2021 14:30 WIB

Jalan Tunjungan Dibuka Sebagai Wisata Heritage, Pegiat Sejarah Respons Positif

i

Jalan Tunjungan Dibuka Sebagai Wisata Heritage, Pegiat Sejarah Respons Positif

Optika.id, Surabaya - Pada Minggu (21/11/2021) lalu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka Jalan Tunjungan sebagai kawasan wisata heritage. Dengan mengusung konsep 'Tunjungan Romansa', Jalan Tunjungan menyuguhkan wisata berkonsep heritage dan sejarah yang lekat. Sebagaimana yang diketahui masyarakat umum, Jalan Tunjungan merupakan saksi perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam melawan penjajah.

Hal ini juga direspons positif oleh pegiat sejarah Nanang Purwono, menurutnya dibukanya Jalan Tunjungan sangat baik untuk melestarikan wisata Heritage di Surabaya. Nanang berharap kepada Pemkot Surabaya untuk menata Jalan Tunjungan seperti suasana era tahun 1970 sampai 1980an

Baca Juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat

"Saya menyambut baik dibukanya kembali jalan Tunjungan sebagai Objek wisata Heritage, saya berharap Jalan Tunjungan ditata supaya menyerupai suasana pada tahun 70 sampai 80an. Atau kembali era pada masa kolonial sekitar tahun 1920-1930an," ujarnya, pada Optika, Selasa (23/11/2021).

Dia berharap pihak Pemkot Surabaya terus memberikan perhatian terhadap kawasan Wisata Jalan Tunjungan. Karena selama ini kawasan Jalan Tunjungan rame hanya jika ada event di Kawasan Jalan Tunjungan.

"Pemkot juga harus mempunyai strategi, bagaimana caranya kawasan Jalan Tunjungan Ini selalu rame dikunjungi oleh wisatawan, karena biasanya kawasan Jalan Tunjungan ramai hanya pada saat ada event festival saja, selain itu pada saat akhir pekan Jalan Tunjungan rame juga karena adanya teman teman seniman," lanjutnya.

Dia juga meminta Pemkot menjalin komunikasi dengan pihak pengusaha dan pemilik tanah bangunan di sekitar Jalan Tunjungan, tujuanya untuk memperbanyak cafe-cafe di sekitar Jalan Tunjungan.

 "Saya juga mengharapkan pihak Pemkot Surabaya menjalin komunikasi dengan para pengusaha, dan para pemilih tanah bangunan di area sepanjang Jalan Tunjungan. Karena menurut saya kawasan ini harus keliatan rame, jadi Pemkot bisa mengupayakan untuk memperbanyak cafe di sepanjang Jalan tunjungan. Di sisi Utara masih banyak yang kosong juga," jelasnya.

Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

"Untuk saat ini saja sudah ada 12 cafe yang dibuka di sekitaran Jalan Tunjungan ini, itupun atas inisiatif para pengusaha pengusaha cafe tersebut. Kita bisa mencontoh kawasan jalan jalan utama di kota amsterdam,disana penuh pejalan kaki dan di samping kanan kiri jalan berjajar cafe cafe untuk nongkrong, dengan suasana banguna kota tua," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu Nanang juga mengkritisi masalah parkir. Dia menilai 9 kantong parkir yang di sediakan pemkot terlalu jauh dari letak cafe yang ada. "Ada baiknya pihak pemkot tidak memberlakukan parkir khusus dulu, karena kita harus meramaikan kawasan ini. Bisa saja karena parkir yang jauh dari cafe yang dituju pengunjung mengurungkan niatnya mengunjungi Jalan Tunjungan. Keliatan rame sedikit dan padat tidak apa apa,padat parkir motor pun juga tidak masalah,karena itu bisa menarik minat masyarakat untuk datang," katanya.

"Nanti apabila sudah terlalu rame, parkir khusus bisa diberlakukan, karena yang terpenting sekarang kita membuat bagaimana caranya kawasan wisata Jalan Tunjungan ini ramai dulu, kita bersyukur ada teman2 seniman yang menampilkan keterampilan seninya di Jalan Tunjungan ini, tinggal menarik minat wisatawan lebih banyak saja," tutupnya.

Baca Juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU