Pemeriksaan Dini HIV/AIDS, Wali Kota Kediri Ajak Masyarakat Tak Perlu Takut

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Kamis, 02 Des 2021 18:38 WIB

Pemeriksaan Dini HIV/AIDS, Wali Kota Kediri Ajak Masyarakat Tak Perlu Takut

i

Dok : Kominfo Kota Kediri

Optika.id, Kota Kediri - Memperingati Hari AIDS Se-dunia 2021,Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk bersedia melakukan pemeriksaan dini HIV/AIDS maupun penyakit infeksi menular seksual (IMS) sehingga dapat penanganan lebih cepat.

"Target kami, kasus HIV di Kota Kediri dapat diketahui secara dini, jumlah penyandang yang menjalani pengobatan sepadan, dan angka kesembuhannya meningkat," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Mengungkap Mysophobia: Ketakutan Ekstrem terhadap Kotoran

Wali Kota Abdullah juga meminta kepada masyarakat risiko tinggi tidak perlu takut memeriksakan diri lebih dini.

"Masyarakat bisa konsultasi melalui WPA (warga peduli AIDS) yang ada di kelurahan, nanti akan difasilitasi lebih lanjut sampai ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan)," ujar dia.

Pemerintah Kota Kediri menyediakan layanan pemeriksaan HIV-AIDS dan IMS secara gratis di sembilan puskesmas dan enam rumah sakit yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Kota Kediri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima menjelaskan, bahwa Layanan itu dibuat sebagai komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk menekan risiko penularan HIV/AIDS dan IMS di Kota Kediri.

Masyarakat Kota Kediri, lanjut dia, dapat mengakses layanan pemeriksaan HIV dan IMS secara gratis di fasilitas kesehatan (faskes) melalui Poli Volunteer Counselling Test (VCT).

"Selain itu beberapa faskes juga sudah memiliki layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) sehingga selain pemeriksaan dan konseling, pasien positif akan langsung mendapatkan obat. Seperti pada Poli VCT di RSUD Gambiran, RS Ahmad Dahlan, Puskesmas Pesantren 1, Puskesmas Balowerti, dan Puskesmas Campurejo," jelas Fauzan.

Ia menambahkan, selain melalui Poli VCT, secara langsung ada beberapa poli yang nantinya aka berkesinambungan dengan Poli VCT, misalnya ditemui pasien Poli Umum dengan gejala mengarah pada HIV, pasien TB, dan ibu hamil pada Poli KIA, maka akan dirujuk pada Poli VCT untuk pemeriksaan dini.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Data Dinas Kesehatan Kota Kediri, pada 2021 mulai Januari hingga Oktober terdapat 160 kasus temuan HIV di Kota Kediri. Sedangkan sebelumnya, hingga tahun 2020 tercatat 219 kasus temuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Penanggungjawab HIV Puskesmas Pesantren 1 Imam Ma'ruf menambahkan, Pihaknya juga memegang kerahasiaan data pasien, sebab sudah menjadi komitmen petugas puskesmas dan pendamping.

"Kami bersedia ikut merahasiakan kondisi pasien bahkan pada pihak keluarga pasien berkehendak hingga yang bersangkutan meninggal. Jika diperkirakan kurang lebih 99 persen kasus yang kami tangani, pihak keluarga tidak tahu," imbuhnya.

Tidak hanya memeriksa dan memberi obat, pihaknya juga bersinergi dengan LSM peduli AIDS di Kota Kediri sebagai pendamping pasien, mampu menekan adanya loss follow up atau pasien yang kabur setelah diobati.

"Adanya LSM dan warga peduli AIDS sebagai pendamping sekaligus juga menjadi teman curhat sehingga pasien nyaman saat menjalani pengobatan. Karena, pasien ini memiliki keharusan mengonsumsi obat seumur hidup, tidak jarang beberapa kasus ada yang loss follow up dan kami berusaha terus menekan kasus tersebut," ujar Imam. 

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

Reporter: Jeni Maulidina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU