Optika.id - Rencana relokasi PKL (Pedagang Kaki Lima) Jalan Malioboro, Yogyakarta, kembali bergulir menjelang akhir tahun ini.
Menanggapi rencana relokasi PKL Malioboro, Ketua Komunitas PKL Tri Dharma Malioboro, Rudiarto terkejut dengan kabar itu. Dia mengatakan sudah menerima informasinya. Mereka diminta pindah pada Bulan Januari 2022. "Tetapi kami belum tahu mau pindah tanggal berapa. Kami bingung dan belum bersikap karena harus membahas hal ini dengan anggota," ujar Rudiarto dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
Baca Juga: Pengusaha Toko Malioboro Sepakat Percantik Jalan Malioboro
Terlebih, baru beberapa hari lalu mereka menjalani mediasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyelesaikan masalah dengan salah satu toko di Jalan Malioboro. Persoalannya, toko tersebut memasang kursi di lapak yang biasa dipakai berjualan oleh PKL.
Sementara, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko mengatakan pemerintah Kota Yogyakarta harus menjaga marwah penataan PKL Malioboro itu. "Jangan sampai muncul istilah digusur. Sebab tujuannya menata Malioboro tanpa mematikan penghidupan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, perpindahan itu akan berlangsung pada Januari 2022.
"Kami berharap para pedagang mengikuti rencana relokasi ini karena untuk sesuatu yang baik," kata Aji beberapa waktu yang lalu. Nantinya, para PKL yang berjualan di sepanjang trotoar Jalan Malioboro akan berpindah kedua titik.
Titik pertama pusat UMKM di bekas Bioskop Indra atau depan Pasar Beringharjo, ujung selatan Malioboro. Titik kedua di bekas kantor Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, yang terletak di ujung utara Malioboro.
Baca Juga: Pendorong Gerobak PKL Malioboro Adukan Nasib ke Pemkot Yogyakarta
Aji menjelaskan, rencana relokasi PKL Malioboro sudah bergulir sejak lama, seiring rampungnya proyek pedestrian di sana. Pemerintah berupaya menata kawasan Malioboro agar lebih rapi sekaligus menjamin kepastian usaha bagi para PKL.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan berjualan di lokasi yang lebih permanen, bukan di trotoar dan jalur pedestrian, menurut Aji, maka keberlanjutan usaha akan lebih terjamin. "Jadi, relokasi ini bukan untuk sesuatu yang tidak baik," tukasnya.
Hal senada dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, yang membawahi pengelolaan Malioboro, Ekwanto. Dia mengatakan, pemerintah sedang menyosialisasikan penataan Malioboro. "Kami mulai sosialisasi bulan ini supaya PKL tidak kaget, kata Ekwanto. Menurutnya, relokasi PKL merupakan kewenangan Pemerintah DI Yogyakarta, sedangkan Pemerintah Kota Yogyakarta bertugas menyampaikan informasinya.
Baca Juga: Satpol PP Ultimatum PKL Malioboro, Terakhir Bereskan Lapak 8 Februari 2022
Reporter: Amrizal
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi