Optika.id - Naiknya harga gula mendapatkan atensi dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas ini. Pada inspeksinya di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, dia menjelaskan bahwa kenaikan gula akhir-akhir ini disebabkan oleh ditutupnya impor dari India lantaran adanya pemilu yang diadakan negara itu.
"Kalau gandum tidak, karena dari barat. Tapi gula ini India. Di India ini Pemilu Mei, jadi semua produk-produknya termasuk beras, dia tidak boleh ekspor agar dalam negerinya tidak ada inflasi," ujar Zulhas di Pasar Johar Baru, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Baca juga: Zulhas: Presiden Tak Restui Kaesang Maju di Pilkada Mendatang!
Dengan ditutupnya kran ekspor oleh India akibat pemilu, sambung Zulhas, maka pasokan bahan pokok baik gula serta beras ke beberapa negara, terutama Indonesia, bakal terganggu dan mengakibatkan kenaikan harga yang tidak bisa dibendung lagi.
"Ya kalau harga gula memang karena impor kan naik, bahkan di India itu dilarang, gula dan beras dilarang (di India) ya itu akan berpengaruh. Jadi, kalau harga gula memang kita kan mendatangkan dari luar negeri," pungkasnya.
Baca juga: Lagi-Lagi El Nino Disalahkan Biang Kerok Harga Pangan Mahal
Kenaikan harga gula ini memang dirasakan oleh masyarakat. Salah satu pedagang di Bekasi, Jawa Barat, bernama Eka (45) mengaku jika dirinya tertekan dengan kenaikan harga gula ini. Pasalnya, pendapatannya berkurang dan tentu berimbas kepada hal lain yang dijualnya. Misalnya kopi dan teh.
"Tentu kita pengennya yang murah-murah aja lah. Kasihan juga pelanggan. Ini selain [penjualan] gula yang turun, ada kopi, teh, dan lainnya deh yang turun. Kita mah ngasih pemberitahuan aja ke pelanggan yang protes kenapa harga gula tinggi, enggak enak juga, tapi disyukuri aja semoga segalanya stabil dan bisa turun, ungkap Eka kepada Optika.id, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Bawaslu Surabaya Tindaklanjuti Laporan Money Politik Caleg PKB dan PDIP
Kenaikan harga gula ini menurut Eka sudah berlangsung selama dua bulan belakangan ini. Ketika disinggung gula produksi mana saja yang mengalami kenaikan signifikan, Eka menyebut gula Kristal produksi PT Gunung Madu Plantations (GMP) yang naik signifikan yang mana satu karungnya dibanderol dengan harga Rp800 ribu.
"Gula naik tinggilah sekarang GMP kemasan itu hampir Rp800 ribu sekarung, kalau sekilonya modalnya saja Rp16ribu. Pantas tidak ini mahal banget. Tinggi sudah lama ya sebulan dua bulan ini. Ini saya jual Rp18 ribu. Untuk nutup yang lainnya juga," jelas Eka.
Editor : Pahlevi