Optika.id - Isu skandal yang diduga menerpa salah seorang Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo berinisial AH. Tampaknya akan menjadi bola liar, lantaran belum ada klarifikasi dari Menteri AH. Salah satu pihak, yakni Rifa Handayani, tetap ngotot agar AH bertanggung jawab terhadap kasus tersebut di meja hijau.
Rifa Handayani menyebut AH kini telah mengancam keselamatan dirinya dan harga diri keluarganya. Rifa mengatakan AH adalah ketua umum partai politik. Namun sikapnya tak pantas kepada dirinya dan keluarga. Lantaran dia malah dituduh melakukan pemerasan dan pencemaran nama baik.
Baca Juga: Aliansi Peduli Rifa Handayani Desak Presiden Copot Airlangga dari Menko Perekenomian!
Rifa Handayani bertekad, tidak akan mundur atau berdamai dengan AH atas kasus ini. Tak heran, sebab dirinya dan suami telah sakit hati akibat tuduhan memeras melalui surat somasi.
Jadi sebelum saya mengungkap aib ini dan melakukan pelaporan, saya dan suami disomasi dan isinya dituduh memeras. Akhirnya suami saya sakit hati karena dituduh memeras. Jadi kami tidak terima untuk berdamai. Kalau saya berdamai, ya nanti saya dianggap membenarkan tuduhan memeras seperti yang ada di surat somasi itu, ujar Rifa dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).
Sebelum berkembangnya kasus ini lebih jauh, Rifa bercerita ia dan suami sudah meminta AH untuk bertemu. Namun AH kerap menolak. Permintaan itu telah dilakukan melalui telepon, hingga email.
Suami saya hanya minta bertemu berempat, saya, suami saya, si AH dan istrinya. Tapi AH selalu tidak bisa. Malahan, akhirnya suami saya dituduh memeras. Ya marahlah suami saya, lantaran dituduh memeras. Akhirnya saya diminta untuk membela harga diri dengan cara mengungkap semua ini, terang Rifa.
Rifa menjelaskan, dirinya mengungkap aibnya sendiri ke publik sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada suami karena telah melakukan perselingkuhan. Untuk menebus dosanya kepada suami agar kasus ini segera diselesaikan.
[caption id="attachment_10909" align="alignnone" width="300"] Sosok Rifa Handayani. (Istimewa)[/caption]
Bagaimanapun yang namanya perselingkuhan, kedua orang yang melakukan perselingkuhan itu salah, baik si wanita maupun si pria, tidak punya moral. Nah, yang saya lakukan sekarang ini sebagai bentuk rasa tanggung jawab saya ke suami karena telah melakukan perselingkuhan, saya tidak punya moral tapi memiliki tanggung jawab atas moral yang saya lakukan, katanya.
Suami saya marah karena adanya tuduhan memeras. Suami saya merasa harga dirinya telah dipermainkan. Makanya suami saya meminta saya, agar saya membela harga diri suami saya di kasus ini sebagai penebus dosa saya kepada suami saya, imbuh Rifa.
Sedangkan AH, kata Rifa, sudah tidak punya moral, dan tidak bertanggung jawab. AH malah jahat dengan memutarbalikkan fakta, malah menuduh kami mau memeras, tukas Rifa.
Sementara, ketika ditanya mengapa mengungkap kasus ini menjelang tahun politik 2024. Rifa beralasan tidak mencari momen untuk mengungkap kasus ini jelang 2024.
Rifa mengatakan dirinya dan suami tidak mengerti akan agenda politik apapun di Indonesia. Hanya saja, menurutnya, momen pengungkapan kasus ini hanya kebetulan, bertepatan dengan menjelang agenda politik 2024 mendatang.
Rifa membantah jika ada tuduhan dirinya ditunggangi oleh lawan politik untuk mengungkap aib AH. Rifa menegaskan, dirinya tak ditunggangi oleh siapapun. Dia hanya melakukan ini sendiri dengan restu dari suaminya.
Kalau misalnya saya ditunggangi, keuntungan dan kerugian di saya apa? Hal negatif apa yang saya terima kalau ditunggangi. Dan juga positifnya buat saya apa? Yang jelas, saya tidak mengerti politik. Yang penting saya tidak mengajak-ngajak orang, tidak minta tolong orang, dan saya berdiri sendiri. Saya hanya ingin kasus ini berjalan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, tutupnya.
Isu Selingkuh Akan Menjadi Bola Liar
Sementara itu, Peneliti Senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) AB Solissa merespons isu perselingkuhan yang diduga melibatkan Ketua Umum Partai berinisial AH dengan seorang wanita bernama Rifa Handayani.
Solissa menilai isu perselingkuhan Menteri AH akan menjadi bola liar bagi pemerintah Joko Widodo atau Jokowi, sehingga bisa menimbulkan public distrust kalau tidak diselesaikan secara baik.
"Persoalan ini tidak hanya menghambat kerja-kerja pemerintah baik di sektor ekonomi maupun dalam hal penanganan Covid-19 yang kita belum tahu pasti kapan akan selesai karena virusnya terus bermutasi," kata Solissa dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).
Solissa meminta isu perselingkuhan Menteri AH dengan perempuan bersuami itu perlu disikapi secepatnya, agar tak mengganggu konsentrasi pemerintah dalam menuntaskan target kerja pemerintahan Jokowi yang tersisa tiga tahun lagi.
"AH punya beban besar untuk mengeluarkan bangsa ini dari krisis Covid-19 sekaligus mengerjakan program pembangunan yang lain, sehingga soft landing-nya menemani akhir masa jabatan Presiden Jokowi bisa meninggalkan legacy yang akan dikenang oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Solissa melanjutkan, kalaupun isu perselingkuhan tersebut dianggap fitnah yang bertujuan menyerang pribadi AH dan keluarga, maka perlu ada klarifikasi dan upaya pemulihan nama baik.
Baca Juga: Disebut Gadis Manis, Airlangga Hartanto Sangat Potensial di Pemilu 2024
"Tapi kalau ini benar maka perlu ada langkah yang bijaksana, mengingat posisi AH dalam kabinet pemerintahan cukup strategis," tandasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AH Harus Segera Klarifikasi
Hal senada dikatakan, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati. Dia menilai, Menteri AH harus menanggapi serius isu perselingkuhan yang menyandungnya saat ini.
Wasisto mengatakan, klarifikasi mutlak diperlukan demi menghindari isu tersebut menjadi bola liar yang berpotensi dijadikan alat untuk menjatuhkan AH oleh lawan politiknya.
"Saya pikir langkah paling bijak adalah melakukan klarifikasi supaya tidak menjadi bola liar di ruang publik," kata Wasisto, Senin (20/12/2021).
"Dugaan perselingkuhan memang seringkali menjadi alat politik untuk menjatuhkan lawan politik sehingga AH perlu segera meluruskannya," imbuhnya.
Menurut Wasisto, jika tidak segera ditanggapi dengan serius maka isu perselingkuhan tersebut punya potensi membahayakan Partai yang dipimpin AH saat ini.
"Kalau dibiarkan, maka yang terjadi adalah loyalitas kader akan berkurang," tukasnya.
&l;p style="text-align: left">Ramai Tagar #AHHarusJawabSelain itu, media sosial kembali ramai dengan tagar #AHHarusJawab. Tagar itu merujuk pada keterangan perempuan Rifa Handayani yang mengklaim sebagai mantan selingkuhan seorang ketua umum parpol sekaligus seorang menteri Kabinet Joko Widodo ini.
Rifa menjelaskan, hubungan pribadi berlangsung setelah berkenalan pada akhir 2012, di kawasan Ancol, Jakarta. Hubungan keduanya menjadi hubungan pribadi pada 2013, sebelum kemudian ia mendapat teror dari istri politikus berinisial AH, yaitu YA.
Baca Juga: Selamatkan Rifa Handayani, dari Pecinta Layangan Putus!
Perempuan bersuami yang sebelumnya tinggal di Jepang itu mengatakan telah melaporkan kasus hubungan gelap tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR sekitar Oktober 2013 lalu, saat AH masih menjadi anggota parlemen.
Testimoni Rifa pada pekan lalu, bahkan sudah mengadukan ke Bareskrim Polri meski ditolak, kembali menjadi trending topic di Twitter, Senin (20/12/2021).
Di luar warganet yang mempertanyakan sosok AH dan minta klarifikasi tentang tudingan tersebut. Sehingga bermunculan cuitan jenaka warganet.
"Klarifikasinya mana nih bapak? ditunggu loh #AHharusJawab", ujar pemilik akun ipa, dengan menampilkan gambar sosok AH.
"Saat istri sedang ngidam mangga muda, janganlah suami ikut ngidam istri muda #AHHarusJawab," tulis akun Minnie sambil menunggah foto rujak mangga.
"Ada yang Gelap tapi bukan lampu mati #AHHarusJawab," kicau Zainal Arifin.
"Truk aja punya gandengan, masak kamu enggak? #AHHarusJawab," tulis Siti Julaeha.
Reporter: Amrizal
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi