Optika.id, Pasuruan - Sebagai upaya menambah nilai ekonomi bagi petani lokal, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mendaftarkan mangga putar atau yang dikenal dengan sebutan mangga alpukat untuk mendapatkan sertifikat kekayaan intelektual khas Pasuruan.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menyatakan, pihaknya memang gencar melakukan pemetaan potensi kekayaan intelektual di wilayahnya, termasuk melindungi potensi mangga khas Pasuruan.
Baca Juga: Etika Mengirim Undangan Online agar Rapi & Sopan
"Strategi yang kami terapkan alhamdulillah bisa membuat mangga putar atau mangga alpukat viral beberapa waktu lalu," ujarnya, saat kegiatan Penguatan Kekayaan Intelektual dengan tema Pemanfaatan Indikasi Geografis di Pendopo Pemkab Pasuruan, Senin (27/12/2021).
Menurutnya, suksesnya mangga alpukat ditentukan oleh langkah branding yang juga baik, mulai dari kemasan, penyematan stiker sebagai identitas hingga langkah untuk mencatatkan mangga alpukat sebagai produk indikasi geografis.
"Kami telah merasakan manfaat dari produk kopi robusta Pasuruan yang sebelumnya juga telah terdaftar sebagai produk indikasi geografis," Imbuhnya.
[caption id="attachment_11562" align="alignnone" width="300"] Dok: Istimewa[/caption]
Di kesempatan yang sama Kadiv Yankumham Kanwil Kemenkumham Jatim, Subianta Mandala, mengungkapkan, mengungkapkan, Pemkab Pasuruan selama ini sangat aktif dalam melindungi kekayaan intelektual komunal dan indikasi geografis.
"Tiga produk unggulan, seperti kopi robusta Pasuruan, kopi arum langit dan mangga putar berasal dari inisiatif Pemkab Pasuruan," ungkapnya.
Baca Juga: Menggali Isu Lokal yang Terpendam Kampanye Caleg
Sementara itu, Plt. Dirjen Kekayaan Intelektual, Razilu menjelaskan pihaknya sedang menggencarkan strategi pembangunan ekonomi daerah berbasis hak kekayaan intelektual.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia berharap Pasuruan bisa menjadi penggerak satu desa, satu produk kekayaan intelektual.
"Melalui disperindag meregulasi dan memberikan standar agar kualitas produk KI tetap konsisten," ucapnya.
Baca Juga: Kurangnya Perhatian Masyarakat, Banyak Lansia Terlantar di Kabupaten Pasuruan
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi