Pelaku Bisnis Optimis Pendapatan Naik Tahun Depan

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 29 Des 2021 03:02 WIB

Pelaku Bisnis Optimis Pendapatan Naik Tahun Depan

i

Pelaku Bisnis Optimis Pendapatan Naik Tahun Depan

Optika.id - Dalam catatan laporan Grant Thornton International Business Report (IBR) sebanyak 87% pelaku usaha optimis bahwa pendapatan atau revenue naik di tahun depan ini.

Persentasi optimism para pelaku pasar di Indonesia ini dinilai sangat menggembirakan sebab Indonesia menduduki peringkat pertama secara global. Sementara Vietnam menduduki posisi kedua dengan persentase sebesar 82% disusul oleh India dengan persentase 80% di posisi ketiga.

Baca Juga: Ini Daftar Bisnis Gibran Cawapres Prabowo yang Gulung Tikar

Selain itu, dalam laporan IBR Thornton tersebut juga menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan untuk ekspektasi para pelaku bisnis di sektor ekspor sebanyak 72%. Adapun laba (profitability) bisnis juga diprediksi akan meningkat pada tahun 2022.

"Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dan ke-2 secara global," tulis keterangan resmi laporan tahunan Grant IBR, Selasa (28/12/2021).

Walaupun pemerintah Indonesia disibukkan dalam menangani pandemi Covid-19 dan merupakan tahun terberat bagi Indonesia, namun secara bersamaan Indonesia juga bisa menjaga pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 4,7% hingga 5,5% atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang tumbuh 3,4% hingga 4%.

Johanna Gani selaku CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia memaparkan bahwa meski belum pulih sepenuhnya, namun di tahun 2022 dapat dilihat jika optimisme peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari daya beli masyarakat. Selain itu, sejak Kuartal III geliat ekonomi dinilai semakin membaik.

Baca Juga: Ini Ide Bisnis Keluarga yang Bisa Dicoba Untuk Tambah Penghasilan di Tahun Baru!

Namun, Johanna juga mengingatkan agar pelaku usaha perlu waspada terhadap varian anyar Omicron dan juga risiko melonjaknya kasus positif saat libur natal dan tahun baru yang dapat berpengaruh negatif pada situasi pemulihan ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Keseimbangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kesehatan masyarakat amat diperlukan." ujarnya.

Dia berharap, pemerintah mempertimbangkan kebijakan fiskal untuk meningkatkan daya beli masyarakat, seperti insentif ekonomi bagi dunia usaha. Selain itu, dukungan dari masyarakat berupa sinergi yang tinggi antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal pengendalian pandemi di negeri ini yang berdampak secara langsung pada pemulihan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Utang Negara Tembus 8 Ribu Triliun, Jokowi Malah Tarik Utang Rp90 Triliun dalam Sebulan!

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU