Eijkman bubar, DPR Minta Riset Vaksin Merah Putih Tetap Lanjut

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 05 Jan 2022 01:27 WIB

Eijkman bubar, DPR Minta Riset Vaksin Merah Putih Tetap Lanjut

i

Eijkman bubar, DPR Minta Riset Vaksin Merah Putih Tetap Lanjut

Optika.id - Status kelembagaan Pusat Riset Bio Molekuler (PBM) Eijkman telah dibubarkan dan dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk itu, anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, meminta pada Pemerintah agar menjamin proses riset Vaksin Merah Putih yang harus terus dilanjutkan. 

Mulyanto mengatakan bahwa proses riset tidak boleh berhenti hanya karena terjadi proses perubahan status kelembagaan dan peleburan. Sebab, menurutnya, riset vaksin Merah Putih adalah bagian dari amanah rakyat Indonesia dalam problem penanggulangan Covid-19. 

Baca Juga: Pengambilan Air Tanah Berlebih Akibatkan Banjir Rob dan Penurunan Tanah

"Pemerintah jangan gegabah, perlu memikirkan soal ini secara saksama. Jangan sampai program strategis yang menjadi amanat PRBM Eijkman, misalnya untuk mengembangkan riset Vaksin Merah Putih menjadi mandeg atau terbengkalai," kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).

Mulyanto khawatir dengan diberhentikannya para saintis tersebut akan menimbulkan masalah bagi keberlanjutan riset Vaksin Merah Putih. Laboratorium PBM Eijkman dipindahkan jauh dari RSCM/FKUI. Bagi Mulyanto, masalah yang muncul dikemudian hati adalah tidak mudah mencari pengganti para saintis dalam waktu singkat. 

Laboratorium yang strategis dekat dengan rumah sakit dan fakultas kedokteran, sampai akses pada sampel, bahan, alat dan SDM medis bisa dijangkau dengan sangat mudah. 

"Ini akan membuat jadwal produksi Vaksin Merah Putih Eijkman semakin molor," sambung politikus PKS ini.

Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Konsorsium Riset Covid-19 terakhir, terungkap bahwa riset Vaksin Merah Putih yang dimotori oleh PRBM Eijkman mundur dari jadwal semula. Alasannya, Bio Farma tidak siap untuk memproduksi vaksin berbasis protein rekombinan mamalia dan hanya siap kalau vaksin yang dikembangkan berbasis protein rekombinan ragi (yeast).

Baca Juga: Peserta Pemilu 2024 Diminta Edukasi Masyarakat Soal Quick Count

Tak hanya itu, diketahui bahwa seed vaksin yang disiapkan oleh PRBM Eijkman belum optimal untuk di kultivasi dan dimurnikan. Dengan demikian, perlu diteliti ulang oleh PRBM Eijkman. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan perubahan kelembagaan PRBM Eijkman seperti sekarang ini, menurut Mulyanto, pengembangan Vaksin Merah Putih menjadi semakin tidak menentu nasibnya.  

Ia juga mendesak pemerintah agar segera menjelaskan duduk perkara soal ini kepada publik agar harapan publik terhadap produksi Vaksin Merah Putih besutan PRBM Eijkman ini tidak sekadar jadi pepesan kosong. 

Pemerintah melalui Konsorsium Riset Covid-19 mengembangkan 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan enam lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni PRBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM. Yang tercepat, LBM Eijkman bekerjasama dengan BUMN Bio Farma sebelumnya menjadwakan perolehan ijin BPOM dan produksi massal semester pertama tahun 2022.

Baca Juga: Bicara Keamanan Siber: Ganjar Ingin Kuatkan BSSN

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU