, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan menilai keliru jika ada yang mengaitkan baliho Puan Maharani yang merupakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dengan kepentingan elektoral. Hal ini disampaikan Arteria menanggapi Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya ihwal tak terdongkraknya elektabilitas tokoh karena baliho.
"Enggak usah disurvei dan pakai hasil survei ataupun temuan Charta juga kami sudah tahu," kata Arteria ketika dihubungi, Jumat, 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Pandemi dan Rasa Kesepian yang Mengancam Umat Manusia
Arteria mengatakan tak relevan jika ada yang menghubungkan baliho Puan Maharani dan upaya menaikkan elektabilitas. Menurut dia, pemasangan baliho Puan bukan untuk kepentingan tersebut.
Ia pun menyarankan semua pihak tak berburuk sangka perihal ini. Arteria berujar, partainya sudah paham apa saja instrumen-instrumen untuk menaikkan elektabilitas. "Pastinya bukan baliho," kata anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Arteria mengatakan Puan Maharani relatif sudah dikenal publik hingga ke desa-desa. Alasannya, Puan pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang membawahi kementerian-kementerian yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
"Jadi enggak perlu mengenalkan beliau lewat baliho. Nah pertanyaan seperti itu mungkin lebih relevan ke orang lain. Mbak Puan sedang fokus," ujar Arteria.
Baca Juga: Siaga Hadapi Ancaman Pandemi di Masa Depan
Dia juga mempertanyakan mengapa publik heboh jika Puan yang memasang baliho padahal sudah banyak yang melakukannya sebelumnya. Arteria juga menyindir pihak yang bermain-main di media sosial dengan diksi langsung mengarah ke pencalonan presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Arteria, pihak tersebut mestinya dibahas juga secara proporsional. "Kalau mau jujur sama diri sendiri, ngerasa enggak sih, dulu ada yang sudah banyak pasang baliho dan main medsos, begitu mereka kalah panggung, isunya digeser ke yang lain. Bawa-bawa mengatasnamakan rakyatlah," kata Arteria, tanpa merinci siapa sosok yang dia maksud.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya sebelumnya menyebut bahwa maraknya pemasangan baliho sejumlah tokoh ternyata tak mampu menaikkan elektabilitas mereka dalam bursa calon presiden 2024. Tingkat pengenalan para calon pun tidak naik secara masif.
Menurut Yunarto, maraknya baliho pun belum tentu membuat tingkat kesukaan terhadap tokoh meningkat. Ia mengatakan baliho justru berpotensi menjadi efek bumerang karena masyarakat jengkel atas kegiatan pemasangan baliho itu.
Baca Juga: Kesenjangan Belajar Siswa Indonesia Diakibatkan Kerentanan Berlapis, Apa Solusinya?
Dalam sigi Charta Politika yang dirilis Kamis, 12 Agustus kemarin, ada dua nama tokoh dalam bursa capres yang dikaitkan dengan pemasangan baliho. Yakni Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Editor : Pahlevi