Kepala BKKBN Baru, Wajib Turunkan Angka Stunting dan Kematian Ibu

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 11 Jan 2022 01:26 WIB

Kepala BKKBN Baru, Wajib Turunkan Angka Stunting dan Kematian Ibu

i

Dok:Humas Pemprov Jatim

Optika.id, Surabaya - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengemban tugas berat untuk bisa menurunkan angka stunting dan juga angka kematian ibu hamil di Jawa Timur. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai pelantikan dan pengukuhan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Jatim, Pasangan Khofifah-Emil Belum Ada Penantang!

"Saya harap BKKBN bersama Tim PKK Provinsi dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting sesuai target nasional ke angka 14 persen di tahun 2024, ujarnya. 

Gubernur Alumnus Unair tersebut berharap, BKKBN Jatim dapat bekerja sama untuk penanganan penurunan stunting baik bersama dengan TP PKK, tenaga kesehatan dan instansi terkait lainnya. 

"BKKBN bisa bersinergi dalam mengidentifikasi dan mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting agar mendapatkan penanganan yang tepat," Imbuhnya. 

Selain itu, pada tahun 2020 tercatat ada peningkatan angka kematian ibu hamil itu disebabkan karena Covid-19, yakni sebanyak 565 kasus ibu hamil meninggal dunia. Angka itu meningkat jika dibandingkan tahun 2019 sebanyak 529 kasus.

Sedangkan angka kematian bayi di Jatim disyukurinya menunjukkan tren menurun tahun 2018 sebanyak 4028 kasus, tahun 2019 sebanyak 3864 dan tahun 2020 sebanyak 3611 kasus.

Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Maria Ernawati menegaskan, bahwa pihaknya siap melaksanakan amanah yang juga tantangan dari Gubernur Khofifah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahkan ia mengaku sudah memiliki strategi khusus yakni pengoptimalan peran Tim Pendamping Keluarga (TPK), dalam rangka percepatan penurunan stunting yang telah terbentuk di tahun 2021.

"BKKBN Jatim sudah membentuk tim pendamping keluarga sebanyak 93 ribu, yang akan turun langsung mendampingi keluarga di desa-desa yang berpotensi mengalami stunting atau memiliki permasalahan dalam kehamilan. Tim ini terdiri dari PKK, bidan dan kader KB, jadi ini kolaborasi yang lengkap," pungkasnya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Masih Jadi Pertimbangan PDIP Jatim, Kenapa?

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU