Pengamat: KH Yahya Ingin Buat Kepentingan Umat dan Politik Sama

author Seno

- Pewarta

Kamis, 13 Jan 2022 11:18 WIB

Pengamat: KH Yahya Ingin Buat Kepentingan Umat dan Politik Sama

i

images - 2022-01-13T041522.900

Optika.id - Kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diumumkan secara resmi oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rabu (12/1/2022). Hal yang menarik, dua posisi sentral di PBNU, seperti Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum dijabat oleh kader partai politik.

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai KH Yahya Staquf ingin membuat jarak NU dengan kepentingan umat dan politik sama.

Baca Juga: Pengurus Kiai PBNU Meminta PKB Diperbaiki, Dulu Diancam Carok Saat Dirikan Partai

"Yang pertama adalah Kiai Staquf menyamakan atau kepentingan politik buat NU itu harus berjarak sama satu sama lain. Jadi semua kelompok dengan NU itu punya kepentingan yang sama dan dipandang sama oleh PBNU. Itu menarik," kata Hendri dalam keterangannya, Kamis (13/1/2022).

Kedua, lanjutnya, KH Staquf mencoba membawa NU untuk berjarak dengan kepentingan politik. Walaupun tadi yang pertama merupakan kepentingan politiknya. "Kalaupun harus bersinggungan, itu sama satu sama lain antar kelompok," tandasnya.

Hendri memandang KH Yahya Staquf ingin PBNU berjarak dengan kepentingan politik, tapi tetap menghormati. Caranya, menurut Hendri, dengan memberikan tempat kepada para politisi dalam kepengurusan PBNU, seperti Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Mardani H Maming, hingga Khofifah Indar Parawansa.

"Jadi kelihatannya, PBNU di bawah Kiai Staquf ini tetap akan menghormati kepentingan politik, tetapi tidak ingin masuk terlalu dalam, makanya tetap dijaga tokoh politik hadir di dalam kepengurusan PBNU," jelasnya.

Lebih lanjut Hendri menyoroti masuknya Gus Ipul di kepengurusan PBNU era Yahya Staquf. Terlebih, jabatan yang diberikan ke Gus Ipul pun sekretaris jenderal.

Baca Juga: Sebut Gus Yahya dan Gus Ipul Politisasi PBNU, Cak Imin: Nggak Sopan!

"Dipilihnya Gus Ipul juga, sebagai Sekjen, itu juga saya agak mengejutkan. Walaupun, kemungkinan besar, salah satu pertimbangan yang dimiliki oleh Kiai Staquf menunjuk Sekjen itu karena kemampuan beliau (Gus Ipul) dalam berorganisasi," kata Hensat sapaan akrabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Terus kemudian bagaimana terakhir-akhir Gus Ipul melihat NU dengan kacamata berbeda, yang mengatakan bahwa NU tidak sedang baik-baik saja," imbuhnya.

Hensat menduga KH Yahya ingin memberikan kesempatan kepada Gus Ipul untuk membesarkan NU. Begitu pula tujuan Gus Yahya terkait keberadaan Mardani hingga Khofifah. Hensat menduga keberadaan para politisi dalam kepengurusan PBNU adalah bukti bahwa NU era Gus Yahya ingin membuat jarak kepentingan agama dengan politik sama.

"Jadi memang masih membingungkan, isinya banyak dari partai politik ternyata. Mungkin itu memiliki jarak yang sama dengan kepentingan politik. Jadi banyak kader partai yang masuk," pungkasnya.

Baca Juga: Jazilul Fawaid Sebut Gus Ipul Tak Mengerti Konstitusi, Ada Apa?

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU