Optika.id, Surabaya - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mendorong tumbuhnya wirausaha muda di Jawa Timur melalui Program Kartu Prakerja. Program Kartu Prakerja sendiri sudah berlangsung selama dua tahun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Jawa Timur menjadi provinsi terbesar kedua penerima Program Kartu Prakerja dengan 1.070.706, setelah Jawa Barat dengan 1,5 juta penerima.
Baca Juga: Hasto Pastikan Pilkada Jakarta, Sumut dan Jatim Tak Ada Kotak Kosong
"Kami mendorong alumni Program Kartu Prakerja untuk menekuni dunia usaha. Kalau mereka sudah berani memulai usaha, kami bantu pembiayaan UMKM dengan pola Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik yang super mikro, mikro, maupun usaha kecil," kata Airlangga Hartanto dalam acara temu alumni Program Kartu Prakerja di Surabaya, Kamis (13/1/2022).
Airlangga menambahkan telah mengumumkan bahwa plafon penyaluran KUR untuk tahun 2022 ditingkatkan menjadi Rp.373,17 trilliun, dengan suku bunga tetap sebesar 6 persen.
"Dari berbagai penuturan para alumni kita juga tahu bahwa proses untuk mendapatkan Kartu Prakerja sangat adil. Pendaftar mencoba terus hingga berhasil memperoleh kesempatan sebagai penerima. Selain adil, juga jujur, karena ikut sendiri. Tidak pakai joki, karena kalau pakai joki akan ditangkap," tegas Airlangga.
Kepada para alumni Kartu Prakerja, Airlangga menekankan tips menjadi pengusaha sukses harus ulet, jangan takut gagal, serta berani berutang.
" Tak ada orang yang berusaha langsung sukses. Proses itu merupakan bagian dari keberhasilan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Esekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyatakan bahwa insentif yang telah dikucurkan kepada peserta dari Jawa Timur sebesar Rp2,6 trilliun diyakini dapat membantu ekonomi rumah tangga penerima manfaat, memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!
"Menariknya lagi, sebanyak 76 persen penerima dari Jawa Timur menggunakan insentif untuk modal usaha, seperti Maylinda, Huda, dan Nuriyah," kata Denni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya para penerima Program Kartu Prakerja menceritakan pengalaman mereka saat berjuang untuk bisa lolos Program Kartu Prakerja dan memanfaatkan semua pelatihan yang ada untuk mengembangkan bakat dan usaha mereka masing-masing.
Data Manajemen Program Kartu Prakerja mencatat Pelatihan Penjualan dan Pemasaran (Digital Marketing), seperti Bisnis Online Shop, Menjadi YouTuber Profesional, dan Strategi Marketing Bisnis menjadi pelatihan yang paling digemari peserta Program Kartu Prakerja di Jawa Timur.
Sebanyak 98 persen Penerima Kartu Prakerja di Jawa Timur menganggap program ini meningkatkan kompetensi dan pengetahuan, keterampilan, serta soft-skill. Selain itu, 96 persen peserta menganggap Program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan, urai doktor ekonomi lulusan University of Colorado at Boulder, Amerika Serikat ini.
Baca Juga: Norman Fauzi: Jatim Cetak Sejarah Baru, Siap Menyongsong Indonesia Emas
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi