Groundbreaking Pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan

author Seno

- Pewarta

Selasa, 25 Jan 2022 23:14 WIB

Groundbreaking Pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan

i

WhatsApp-Image-2022-01-23-at-12.48.48-750x536-1

Optika.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama dengan sejumlah tokoh nasional melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) di Jalan Raya Laswi, Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung Selatan, Ahad (23/1/2022).

RSMBS memiliki bangunan empat lantai ini termasuk RS Tipe D dengan luas bangunan mencapai 5200 m2, yang didirikan di lahan seluas 1,2 ha, yang dirancang dengan konsep modern dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN

[caption id="attachment_14232" align="alignnone" width="300"] Acara groundbreaking Pembangunan RS Muhammadiyah Bandung Selatan. (Istimewa)[/caption]

Kehadiran Rumah Sakit di kawasan Ciheulang-Ciparay ini masih diperlukan oleh masyarakat. Di kawasan Kecamatan Ciparay dan sekitarnya dengan jumlah penduduk yang banyak masih diperlukan perluasan dan pengembangan lembaga pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan umum, tutur Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam keterangannya yang diterima Optika, Selasa (25/1/2022).

Muhammadiyah berharap rumah sakit ini mampu meberi konstribusi bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Melalui RSMBS, masyarakat sekitar diharapkan dapat lebih mudah, cepat, dan leluasa memperoleh pelayanan kesehatan, sehingga berdampak positif bagi peningkatan kualitas kesehatan warga, kata Haedar yang merupakan putra asli Ciparay.

Menurut Haedar, Bandung Selatan punya nilai historis. Bandung Selatan adalah kawasan bagian selatan dari Kabupaten Bandung. Nama ini tersohor ketika Ismail Marzuki tahun 1948 membuat lagu Bandung Selatan Di Waktu Malam, sebuah lagu yang melegenda, ujarnya.

Selain itu, Bandung Selatan juga menjadi salah satu titik penting peristiwa heroik Bandung Lautan Api di kawasan selatan. Dengan demikian Bandung Selatan menjadi nama yang ikonik dan populer di hati masyarakat luas, baik di Jawa Barat secara khusus maupun di tanah air Indonesia.

Buya Syafii Apresiasi Yendra Fahmi

Sementara, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005, Buya Ahmad Syafii Maarif memberi apresiasi tinggi kepada pengusaha Yendra Fahmi yang telah ikut membantu mewakafkan hartanya untuk pembangunan rumah sakit dan masjid. Ini orang aneh, sahabatnya para jenderal, politisi. Dia tidak simpan uang di bank, semua uangnya dilempar lagi. Jadi seperti ini," tuturnya.

Buya berharap para pengusaha lainnya mengikuti jejak Yendra Pahmi. Saya tidak tahu dulu orangtuanya berdoa seperti apa. Betul-betul luar biasa. Kalau ada pengusaha seperti Pak Fahmi jumlahnya 20 saja di Indonesia, jadi Indonesia ini. Saya mewakili beliau, Pak Fahmi ini tidak suka pidato, tidak suka di depan, tapi wibawanya, kharismanya luar biasa," tukasnya.

Buya Syafii melihat salah satu ciri gerakan Muhammadiyah adalah semangat yang bergerak dari jamaah. Di sisi lain, Buya Syafii berharap pemerintah ikut membantu kerja Muhammadiyah. Ternyata Muhammadiyah ini berdiri dari bawah. Andaikata negara atau pemerintah membantu Muhammadiyah, berarti negara membantu dirinya sendiri berdasarkan konstitusi," tuturnya.

Komitmen Muhammadiyah di Kesehatan Tak Pernah Surut

Sementara, Ketua PP Muhammadiyah bidang Kesehatan, Agus Taufiqurrahman menyebut komitmen Muhammadiyah pada bidang kesehatan masyarakat tidak pernah surut. Di Persyarikatan Muhammadiyah telah memulai pelayanan kesehatan sejak 1923. Dimulai dari klinik PKO Muhammadiyah di Yogyakarta dan PKO di Surabaya sebagai cabang pertama yang dipelopori langsung oleh dokter Soetomo pada 1924, kata Agus. Pembangunan RSMBS ini merupakan kelanjutan dari cita-cita para pendahulu.

Baca Juga: Muhadjir Effendy: Muhammadiyah Tak Grusa-Grusu Kelola Tambang

Kami menghaturkan terima kasih sampai saat ini sudah banyak dukungan yang diberikan dalam proses pendirian RSMBS. Kami yakin dukungan yang telah diberikan kepada kami menambah keyakinan kami bahwa membangun RSMBS adalah jalan benar, jalan kebaikan yang insyaallah akan terus memberikan kemanfaaatan kepada umat dan bangsa ini, tukasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polri Siap Dampingi Muhammadiyah

Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari usaha Muhammadiyah mewujudkan masyarakat yang maju. Tentunya ini merupakan roadmap di bidang kesehatan dan kemaslahatan umat, bagaimana Matan dan Keyakinan dan Cita-cita Muhammadiyah dalam perjuangan, menghidupkan masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, kata Listyo. Institusi Polri mengaku siap mendampingi Muhammadiyah.

Kami institusi Polri bersama kementerian-lembaga dan elemen masyarakat terus mendukung upaya-upaya kerja keras dari PP Muhammadiyah untuk terus berkontribusi di bidang kesejahteraan, kesehatan masyarakat, di bidang pendidikan masyarakat," tandasnya.

Hal itu dinilai sebagai upaya menciptakan SDM unggul. "Mempersiapkan generasi-generasi muda yang akan datang untuk memiliki kemampuan di bidang pendidikan, siap dengan derajat kesehatan yang lebih tinggi sehingga kita mampu menciptakan insan-insan, anak-anak kita dan masyarakat untuk masuk menuju dan mengantar mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," tukasnya.

Salah satu kontribusi Muhammadiyah di bidang kesehatan terlihat di masa pandemi Covid-19. Dalam waktu 1,5 tahun, Muhammadiyah bersama Polri dan stakeholder yang lain telah berkonstribusi aktif dalam menangani pandemi Covid-19. Muhammadiyah menyiapkan banyak sekali rumah sakit hingga pelaksanaan vaksinasi. Alhamdulillah, Indonesia berapa di posisi nomor empat sebagai negara yang paling tinggi vaksinasi. Menjadi negara di urutan pertama dalam penanganan laju Covid di Asia Tenggara, ujar Listyo.

Ia berharap semoga ke depan, Muhammadiyah bisa membangun rumah sakit rumah sakit internasional, dan mengurangi ketergantungan jutaan orang yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, dengan menghabiskan hingga 97 triliun rupiah. Kami yakin PP Muhammadiyah bisa mewujudkan road map di bidang kesehatan, tukas Kapolri.

Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

Ridwan Kamil Bangga Jadi Bagian Muhammadiyah

Hal senada dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia mengaku bangga sebagai salah satu alumni TK Aisyiyah. Ia mendapat banyak pelajaran, semisal tentang pentingnya menjadi manusia yang bermanfaat. Khairunnas anfauhum linnas, katanya mengutip hadis Nabi Muhammad. Ia juga mengaku bisa menikmati masa kecil yang bahagia di TK ABA.

Ridwan Kamil melaporkan, Jawa Barat memiliki jumlah penduduk 50 juta orang, dan menjadi wilayah paling rasanya krisis. Kunci kita bisa membereskan semua masalah adalah gotong royong, semua ikut terlihat, TNI dan Polri ikut membantu. Negara tidak sanggup mengurusi pendidikan dan kesehatan semuanya. Kalau tidak ada Muhammadiyah dan Aisyiyah yang membangun sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit, ini anak-anak kita siapa yang mengurusi, pungkasnya.

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU