Optika.id - Presiden Joko Widodo segera melantik kepala otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut Jokowi akan menyiapkan kejutan.
"Saya juga belum tahu. Presiden sepertinya mau bikin kejutan," kata Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong dalam keterangannya, Jumat (22/2/2022).
Baca Juga: Pemerintah Naikkan BBM Buat Bangun IKN dan Kereta Cepat Jakarta Bandung? Benarkah?
Wandy menjelaskan pengumuman kepala otorita IKN tidak mesti berbarengan dengan penerbitan Perpres. Hal yang pasti, lanjutnya, kepala otorita IKN mulai bekerja setelah ada Perpres mengenai otorita IKN.
"Bisa berbarengan sebetulnya dengan Perpres Otorita IKN. Tapi nggak ada keharusan itu. Yang jelas dia baru bisa bekerja efektif setelah Perpres Otoritanya diteken," ujarnya.
Selain itu, Wandy mengatakan wakil kepala otorita IKN tidak harus diumumkan bersamaan dengan kepala otorita. Dia mencontohkan posisi wakil kepala KSP.
"Nggak harus. Di KSP ada pos wakil kepala staf tapi sampai sekarang masih kosong," katanya.
Jokowi sebelumnya memastikan kepala otorita IKN segera diumumkan. Pelantikan bakal digelar dalam waktu dekat. "Ya mungkin, mungkin ini, minggu-minggu depan juga. Mungkin minggu-minggu depan akan kita lantik," kata Jokowi kepada wartawan, usai acara peresmian NasDem Tower, Selasa (22/2/2022).
Jokowi tak menyebut kriteria kepala otorita tersebut. Dia menegaskan kepala otorita akan berasal dari nonparpol yang berarti tidak berasal dari partai politik tertentu atau nonpartisan. "Nonparpol," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan nama calon Kepala Badan Otorita IKN akan ditunjuk langsung oleh Jokowi. Dia mengaku belum mengetahui sosoknya.
"Mengenai siapa yang akan ditunjuk oleh Presiden bisa ditanyakan Presiden, ada di kantongnya beliau. Saya tidak tahu tetapi tentu pasti pilihannya pilihan yang tepat untuk itu," katanya.
Jokowi jauh-jauh hari sudah menyinggung beberapa kandidat potensial sebagai Kepala Badan Otorita IKN, yaitu mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
Selanjutnya ada Mantan Bupati Banyuwangi yang sekarang menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Azwar Anas, serta Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok. Nama terakhir paling mencolok karena menjadi buah bibir banyak orang.
Ketua Panitia Khusus (Pansus) RUU IKN Ahmad Doli Kurnia membeberkan kriteria calon Kepala Otorita IKN Nusantara. Salah satunya harus mengetahui visi dari Jokowi.
"Saya kira kalau soal kriteria, yang paling penting adalah tahu betul tentang visi Pak presiden, visi pemerintah, visi kita semua sekarang ini tentang pentingnya pemindahan ibu kota negara itu, itu yang paling penting," kata Doli.
Tahap 1: Rencana Pembangunan IKN tahun 2022-2024
Pemerintah merencanakan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) dimulai pada semester II-2022. Rencana pembangunannya termuat dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.
Mengutip lampiran II UU IKN, pembangunan ibu kota baru terdiri dari beberapa tahap. Rencana pembangunan IKN pada 2022-2024 merupakan tahap 1.
"Implementasi pembangunan IKN pada Tahap 1 dibagi ke dalam tiga alur kerja besar, yaitu pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. Alur kerja pengembangan kota terdiri dari kegiatan yang berkaitan dengan rencana tata kota dan relokasi pemerintahan," bunyi lampiran II dikutip Optika.id, Selasa (22/2/20222).
Pada 2022-2023, akan dilakukan pembangunan tahap awal di sebagian Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahap 1A Sub-BWP I. Pada tahap ini, perumahan untuk ASN/PNS, TNI, Polri dan BIN akan dibangun, baik berbentuk rumah tapak maupun unit apartemen.
Turut dibangun sarana peribadatan, pasar, serta fasilitas akomodasi makan dan minum (akmamin) akan disediakan untuk mendukung konstruksi dan tahap awal pemindahan.
"Pada awal tahun 2023, awal tahun 2024, hingga tahun 2025 dan selanjutnya, pembangunan fasilitas litbang, perguruan tinggi kelas dunia, lembaga pendidikan sepanjang hayat, pusat inovasi, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit internasional akan dimulai," bunyi lampiran II.
Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2029
Pada Tahap 2, infrastruktur utama ditargetkan sudah siap untuk dihubungkan ke kawasan baru yang dikembangkan setelah Tahap 1. Selain itu, untuk mencapai prinsip indikator kinerja ulama (key performance indicators/KPI) kota 1O menit, fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder ditargetkan siap untuk dipakai pada kawasan yang dihuni oleh penduduk IKN.
Pada tahap pengembangan terakhir, peningkatan jumlah penduduk di dalam IKN meningkat dengan tajam seiring dengan tahap awal pembangunan universitas unggulan yang mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi berbasis riset dan teknologi pada periode tahun 2035 menuju 2045.
Baca Juga: Menteri Investasi Gas Pol Pembangunan IKN, Rahma Sarita: Rakyat yang Mati
Pada akhir Tahap 2, KIPP ditargetkan untuk Tahap 1A dan sebagian 1B SubBWP I, IKN Barat telah mulai pengembangan di daerah Bukit Raya, sedangkan IKN Timur baru terbangun pada sisi barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Rencana pengembangan sampai dengan tonggak pencapaian Tahap 2 pada aspek infrastruktur transportasi yaitu pembangunan Bandara VVIP, yang perlu didukung dengan pengembangan sarana prasarana di sekitar jalur-jalur utama transportasi umum massal," demikian dijelaskan dalam lampiran II.
Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas klaster industri pertanian berkelanjutan, klaster manufaktur berbasis energi baru terbarukan (EBT), klaster farmasi terintegrasi, klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan, klaster bahan kimia lanjutan, dan klaster energi rendah karbon dan pertambangan.
Kemudian kota cerdas dan pusat digital, serta pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah, sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan di IKN.
Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2030-2034
Pada Tahap 3, KIPP yang ditargetkan adalah Tahap 18 Sub-BWP I. Infrastruktur kawasan yang dipersiapkan, yaitu sistem angkutan umum massal di Kawasan Inti Ibukota Negara (KIKN), dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Pada tonggak pencapaian ini instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50ri perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAM yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 60ri perencanaan keseluruhan," lanjut penjelasan lampiran II.
Selain itu, pada Tahap 3 ini Bendungan Batu Lepek telah beroperasi. Kemudian hal lainnya yang dipersiapkan adalah fasilitas penunjang kota spons, daerah detensi (koridor hijau dan biru) di daerah terbangun, dan juga pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah, termasuk pemukiman ASN.
Disiapkan juga fasilitas pengolahan sampah, penambahan kapasitas pada fasilitas yang telah ada, penyediaan listrik dan energi, penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah tenggara dan di utara KIKN, serta penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di kawasan prioritas.
Pada 2030-2034, pengembangan industri dan pusat pertumbuhan ekonomi, sebagaimana telah dijabarkan pada tahap sebelumnya.
Tahap 4: Rencana Pembangunan IKN tahun 2035-2039
Tahap 4 ditandai dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN.
Baca Juga: Ingin Ikut Lelang Pembangunan Infrastruktur IKN? Ini Persyaratannya
"Perluasan kawasan perkotaan pada tahap ini telah mencapai IKN Utara, terutama pada kawasan yang terhubung langsung dengan IKN Timur. Sedangkan terkait KIPP pembangunan yang dilakukan adalah Tahap 2A dan sebagian Tahap 28 Sub-BWP II," demikian dijelaskan.
Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 meliputi pembangunan KA regional untuk mendukung IKN. Pada tahap ini stasiun kereta regional ditargetkan sudah terbangun dan beroperasi agar dapat mendorong perkembangan ekonomi.
Pada Tahap 4 juga dilakukan identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya, ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar, penambahan fasilitas IPAM, penyediaan listrik dan energi, penambahan kapasitas yang telah ada, serta penambahan fasilitas di wilayah
timur laut dan solar farm di wilayah IKN Utara, ditambah penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di KIKN.
Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu.
Tahap 5: Rencana Pembangunan IKN tahun 2040-2045
Pada Tahap 5, diharapkan pengembangan IKN telah mencapai puncaknya ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta pertumbuhan penduduk yang telah stabil. Populasi KIKN dicanangkan mencapai kurang lebih 1,7 - 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan mencapai sekitar 100 jiwa per hektare.
Pada tahun 2O4O-2O45, pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan ditargetkan antara lain tahap 2B Sub-BWP II, Tahap 3A, dan 3B Sub-BWP III pembangunan infrastruktur ditargetkan telah terbangun secara menyeluruh, baik sarana prasarana pendukung kawasan maupun koridor transportasi penghubung antar pusat kegiatan.
Untuk pembangunan industri yang dikembangkan di dalam 6 klaster industri dan 2 pemampu. Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik, regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi