Kini, Nama Vladimir Putin Disandingkan dengan Adolf Hitler

author Seno

- Pewarta

Senin, 28 Feb 2022 19:32 WIB

Kini, Nama Vladimir Putin Disandingkan dengan Adolf Hitler

i

images - 2022-02-28T122519.879

Optika.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengumumkan perintah invasi penuh ke Ukraina. Militer Rusia pun dikerahkan untuk menyerbu Ukraina dari tiga arah. Imbas dari keputusannya, nama Putin kini disandingkan dengan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

Tak sedikit yang menilai rangkaian serangan yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina sebagai sesuatu yang belum pernah terlihat sejak Perang Dunia 2. Salah satunya diungkapkan Pemimpin Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul.

Baca Juga: KTT Ukraina Terus Mengupayakan Konsensus, Tapi...

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak Hitler menginvasi Polandia dalam Perang Dunia 2. Saya berharap ini bukanlah awal dari Perang Dunia 3," katanya.

Hal serupa turut diungkapkan Wakil Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar. Bahkan dia menyebut Putin sebagai 'Adolf Hitler di abad ke-21'.

"Kami tahu bahwa Putin adalah orang jahat, kami sudah mengetahuinya sejak lama. Tapi kami tidak terpikir bahwa dia akan menjadi Hitler abad ke-21, dan saya pikir dia menempatkan dirinya untuk itu" ujarnya dikutip Optika.id dari The Independent pada Senin (28/2/2022).

[caption id="attachment_17282" align="alignnone" width="300"] Pendemo membawa poster Stop Agresi Rusia. (Istimewa)[/caption]

Dia menyoroti agresi militer pada rezim Putin dengan kebangkitan Nazi pada Perang Dunia 2.

"Terakhir kali saya berpikir bahwa hal itu dapat terjadi di Eropa adalah pada tahun 1930-an, dan saya pikir kita harus melihat konflik ini dalam konteks tersebut," tuturnya.

Terlepas dari itu, Varadkar mendukung sikap Inggris yang menjatuhkan sanksi untuk memblokir bank-bank Rusia dari SWIFT, yakni sistem transaksi yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan secara global.

Dia tak menampik jika diblokirnya Rusia dari SWIFT dapat berimplikasi terhadap kondisi ekonomi Irlandia. Kendati demikian, dia meyakini sanksi tersebut sebagai keputusan yang tepat.

[caption id="attachment_17281" align="alignnone" width="300"] Salah seorang demonstran di Ukraina membawa poster Putin. (Istimewa)[/caption]

"Saya tidak berpikir kita berada di saat dimana kita dapat khawatir tentang dampak ekonomi di Irlandia ketika negara demokratis di Eropa sedang diserang dan adanya upaya untuk menggulingkan pemerintahan demokratis di sana," katanya.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace turut membandingkan Putin dengan Hitler. "Di Munich pada tahun 1938, Adolf Hitler selama ini memiliki rencana untuk menyerang bagian-bagian Eropa. Semua diplomasi adalah tentang upaya untuk mengulur waktu. Putin telah menetapkan ini selama berbulan-bulan, dan tentu saja lebih dari setahun," tukasnya.

Baca Juga: Rusia: Ukraina Kembali Serang dengan Drone dan Rudal

Belarusia Akan Bawa Senjata Nuklir Kembali ke Negaranya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masyarakat Belarusia baru-baru ini menyetujui reformasi konstitusi di negaranya. Reformasi konstitusi ini berisikan pernyataan Belarusia yang sebelumnya memilih netral dalam konflik Rusia-Ukraina.

Sebelumnya netral, kini masyarakat sudah setuju Belarusia untuk mengambil tindakan. Dengan berubahnya konstitusi, maka Belarusia sepakat siap menjadi tuan rumah peluncuran nuklir dari Rusia ke Ukraina.

Dikutip Optika.id dari Al-Jazeera, Senin (28/2/2022), Komisi Pemilihan Belarusia menyatakan sekitar 65,2 persen masyarakat yang ambil bagian referendum meminta agar adanya perubahan konstitusi.

Badan-badan tersebut mengatakan partisipasi pemilih mencapai 78,63 persen. Hasil ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat aturan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko yang dikontrol ketat.

Dalam pemungutan suara referendum yang diadakan Minggu (27/2/2022), Lukashenko menyatakan ke Rusia bahwa mereka bisa mengembalikan senjata nuklir ke Belarusia.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengecam Serangan Rusia yang Menewaskan 40 Warga Ukraina

"Jika Anda (Barat) transfer senjata nuklir ke Polandia atau Lithuania, ke perbatasan kami. Maka saya akan meminta Putin untuk mengembalikan senjata nuklir yang saya berikan tanpa syarat apapun," ucap Lukashenko.

Jika hal ini terjadi, maka Belarusia untuk pertama kali akan membawa senjata nuklir kembali ke negara mereka. Kembalinya nuklir ke Belarusia terakhir kali terjadi saat negara tersebut menyerahkan seluruh nuklir mereka setelah jatuhnya Uni Soviet.

Perlu diketahui sebelumnya, Putin juga memerintahkan para pasukan pencegah nuklir di Rusia disiagakan tinggi. Ini dilakukan karena adanya peningkatan dramatis ketegangan dengan pihak barat. Pihak barat diketahui akan membawa sejumlah senjata dan bantuan lainnya masuk ke Ukraina. Bantuan akan diberikan melalui negara-negara terdekat seperti Polandia dan Lithuania.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU