Optika.id, Surabaya - PD Muhammadiyah Surabaya menggelar pengajian rutin keliling setiap hari Rabu malam atau biasa disebut dengan 'Ngaji Reboan'. Kali ini, pengajian diselenggarakan di SMP Muhammadiyah 3 Surabaya, Rabu (2/3/2022) malam.
Pengajian kali ini menghadirkan KH. DR Mahsun Jayadi sebagai pembawa materi dakwah, dengan tema kajian 'Membangun Ketahanan Keluarga Dalam Aspek Ekonomi'.
Baca Juga: Ngaji Reboan: Lima Dasar Ruhiyah Sebagai Seorang Pemimpin
DR Mahsun Jayadi menjelaskan ada beberapa hal utama dalam pemberdayaan ekonomi umat.
"Ada tiga alasan yang mendasari kita bergerak dalam menghadapi permasalahan kehidupan bangsa terutama dalam hal ekonomi. Pertama, kehidupan yang mahal seperti sandang, pangan, dan papan serta biaya pendidikan. Kedua, kemiskian bertambah dengan munculnya pandemi COVID-19. Ketiga, pengangguran yang semakin meluas akibat dampak pandemi tersebut," kata mantan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut.
Ia menyayangkan, gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia yang konsumtif membuat masyarakat tidak bisa membangun ketahanan ekonomi secara mandiri.
"Karena hal itu tidak mudah bagi mereka mengembangkan ekonomi umat seperti membuat sesuatu sendiri dan menjualnya untuk menambah pemasukan," terangnya.
Ia menambahkan apabila sebuah keluarga mampu mengembangkan dirinya dan melakukan ketahanan secara ekonomi hal itu bisa berdampak sangat baik.
Baca Juga: Ngaji Reboan: Mengasah Ketajaman Spiritual dalam Beragama
"Ketahanan keluarga bisa menunjukan kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mendukung kemampuan fisik dan materil untuk mencapai kehidupan yang mandiri dan mampu mengembangkan diri dalam keluarga untuk perencanaan keluarga muslim yang baik," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan apabila sebuah keluarga telah mampu secara optimal melaksanakan sejumlah fungsinya, maka keluarga tersebut bisa dikatakan memiliki ketahanan.
"Keluarga yang baik ya yang bisa menjalankan perannya secara optimal atau dengan baik. Sebaliknya apabila sebuah keluarga tidak mampu menjalankan perannya secara optimal, maka sebuah keluarga tersebut memiliki potensi kerapuhan dan kegoyahan eksistensinya," tandasnya.
Baca Juga: Mengasah Ketajaman Spiritual (Dalam Rangka Menyehatkan Ruhaniah dan Kehalusan Jiwa)
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi