Optika.id - Layanan uang digital terus melakukan inovasinya. Salah satunya adalah Airasia. Airasia memperluas layanan digitalnya di Indonesia dengan merambah ke sektor fintech lewat layanan bertajuk AirAsia Money. Bukan tanpa alasan Airasia merambah ke sana, mereka menilai Indonesia menjadi salah satu pasar fintek terbesar di Asean.
Airasia money adalah marketplace untuk produk finansial yang menawarkan solusi keuangan, mulai dari asuransi, investasi, pengiriman uang dan penggalangan dana sosial dalam genggaman yang terintegrasi dalam AirAsia Super App.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Melemah di Tahun Pemilu?
Nadia Ikrana Hasanuddin selaku Head of AirAsia Money menuturkan bahwa AirAsia Money sudah ada sejak tahun 2021 lalu dan pertama kali diluncurkan di Malaysia. Selanjutnya, pihaknya terus merambah dan meluaskan sayap pasarnya ke wilayah lain, termasuk menyasar ke Indonesia.
"Financial Marketplace merupakan layanan fintek konsumer terbaru di platform airasia Super App Indonesia yang akan memudahkan pelanggan-pelanggan kami, baik yang telah maupun yang kurang memiliki akses terhadap layanan keuangan, untuk dapat membandingkan berbagai penawaran produk finansial yang disajikan dengan nilai yang sangat terjangkau. ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
Di awal peluncurannya di Indonesia, AirAsia Money telah bermitra dengan menggandeng sejumlah platform keuangan di Indonesia seperti PasarPolis, Bareksa, Rumah Zakat dan Wise.
Nadia melanjutkan jika pihaknya berencana untuk menyediakan lebih banyak pilihan produk, akses dan layanan keuangan lainnya.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Lakukan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Untuk Dukung Ekonomi Hijau
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine menambahkan, peluncuran layanan tersebut sejalan dengan Indonesia yang sedang giat menumbuhkan ekonomi digitalnya secara besar-besaran, khususnya teknologi keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur Utama tersebut mengaku melihat ada peluang besar dengan memanfaatkan ekosistem yang dimiliki oleh grup.
"Sebagai pendatang baru, kami akan terus berinovasi dan menjaga relevansi kami dengan kebutuhan pasar di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: INDEF: Siapapun yang Jadi Presiden, Tak Boleh Setengah Hati Garap Ekonomi Biru!
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi