Optika.id, Jakarta - Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng masih jadi perhatian banyak pihak, satu di antaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, berbeda dengan kebanyakan orang yang menyoroti harga minyak goreng yang melambung, Megawati justru melihat persoalan ini dari sisi lain.
Baca Juga: Pencabutan TAP MPRS 33/1967, Nama Sukarno Dibersihkan
Mega justru mengamati emak-emak mengantre dan bahkan sampai berebut mendapatkan minyak goreng.
"Sampai kalau sekarang kita lihat toh, hebohnya urusannya beli minyak goreng. Saya tuh sampai ke ngelus dada bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya," kata Megawati, dalam Webinar Cegah Stunting Untuk Generasi Emas dikutip Optika.id dari Tribun Jateng, Jumat (18/3/2022).
Menurut Presiden ke-5 RI ini, sebetulnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh kaum Ibu ketika menghadapi kelangkaan minyak goreng. Yakni, berinovasi lewat masakan makanan khas Indonesia. Mulai dari direbus, dikukus maupun di kombinasikan seperti rujak. Tentunya, inovasi itu jauh lebih sehat dari makanan yang hanya digoreng.
"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak. Apa tidak ada, itu menu Indonesia loh," ucap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyinggung bagaimana saat dirinya terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan soal asupan makanan sehat bagi anak serta keluarga. Putri Presiden Pertama RI Soekarno ini mendapat cibiran bahwa makanan yang dikonsumsi setiap hari burupa daging dan susu.
"Nggak saya makan tempe, saya makan ikan asin, nggak beda toh sama kamu itu. Lugas ngomong kalau ke rakyat. Bingung toh mereka dan diam karena apa ada gizinya itu," ungkapnya.
Megawati juga mengatakan, bahwa makanan itu bukan hanya asupan yang masuk dan menggenyangkan. Namun, perlu diperhatikan gizi serta manfaat bagi anak dan keluarga.
Baca Juga: PDIP Sebut Cakada Jabar, Jatim dan Jakarta Diumumkan Gelombang ke-4
"Harus tahu apa yang dimakan untuk membuat yang namanya tadi keluarga sejahtera adalah keluarga yang happy anak-anaknya sehat, berlari-lari sehat dan lain-lain kalau ditanya cerdas, langsung jawab," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui tidak dapat melawan penyimpangan minyak goreng yang dilakukan para mafia dan para spekulan, karena keterbatasan kewenangannya dalam undang-undang.
Awalnya, Mendag menyampaikan data pasokan minyak goreng hasil domestik market obligasi (DMO) sebanyak 720 juta liter dan telah didistribusikan mencapai 570 juta liter.
"Jadi kalau dibagi, setara dengan 4 liter per orang dalam sebulan. Kemudian di Kabupaten Medan itu dapat 25 juta liter dan menurut data BPS mencatat 2,5 juta orang, sehingga satu orang menurut itungan dapat 10 liter," kata Lutfi saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Megawati Respon MK: Ternyata Hakim Masih Punya Hati Nurani dan Keberanian!
"Lalu saya pergi ke Kota Medan, saya pergi ke pasar, saya pergi ke supermarket tidak ada minyak goreng," sambungnya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi