Optika.id, Surabaya - Sekelompok massa menggelar aksi demo di halaman Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Kamis (31/3/2022). Mereka menuntut agar warga sekitar dipekerjakan di perusahaan tersebut.
Suasana sempat mencekam, karena para pendemo bertindak anarkis. Bentrok semakin tak terbendung dan mulailah aksi dorong-mendorong antara sekelompok massa dengan petugas keamanan.
Baca Juga: Jangan Lupa! Tanggal 6 April Mendatang, Mahasiswa Bakal Demo Besar Tolak Perpu Jadi UU Ciptaker
Massa pun sempat menyusup masuk ke area terbatas TPS, bahkan nyaris menguasai pelabuhan, hingga petugas keamanan menambah jumlah personilnya menjadi level 3. Sehingga, kegiatan operasional harus dihentikan.
Beruntung petugas keamanan dengan sigap mengendalikan situasi. Dalam waktu singkat, ancaman tersebut berhasil ditangani dengan melakukan pengamanan terhadap para provokator. Kegiatan operasional dapat kembali normal.
Aksi massa tersebut ternyata merupakan skenario dari International Ship and Port Security (ISPS) Code exercise yang diselenggarakan TPS.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi menyampaikan, TPS adalah terminal petikemas pertama di Indonesia yang telah mengimplementasikan ISPS code secara konsisten terhadap kapal dan fasilitas Pelabuhannya, sejak Desember 2004.
"Pelabuhan yang melaksanakan kepatuhan terhadap ISPS Code, wajib melaksanakannya minimal satu kali dalam satu tahun. Exercise dilaksanakan untuk mengetahui serta melakukan evaluasi kembali terhadap kesiapan personil dalam menghadapi dan mengatasi adanya ancaman di Pelabuhan," ujarnya.
Baca Juga: Gonjang-Ganjing Bangkalan Menuntut Setda Bangkalan Dicopot
Menurutnya, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara TPS dengan pemangku kepentingan, terkait manajemen pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan sesuai standar ISPS Code.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kegiatan exercise ini melibatkan tim internal TPS yang meliputi Port Security, tim Pemadam Kebakaran dan Tim Tanggap Darurat, bersama dengan pemangku kepentingan TPS, yakni Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak, Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Tim medis RS PHC," bebernya.
Dengan dilaksanakannya ISPS Code exercise ini, kata dia, diharapkan Petugas Pengamanan di TPS memiliki kemampuan mengelola risiko, khususnya dalam menghadapi segala kemungkinan adanya ancaman, baik terhadap kapal maupun fasilitas pelabuhan di TPS.
"Dapat melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, menentukan tingkat keamanan wilayah serta mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan ISPS Code," pungkasnya.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi