Dampak Menonton Film Dewasa Terhadap Pola Pikir, Apa Saja Itu?

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Jumat, 01 Apr 2022 12:29 WIB

Dampak Menonton Film Dewasa Terhadap Pola Pikir, Apa Saja Itu?

i

Dampak Menonton Film Dewasa Terhadap Pola Pikir

Optika.id - Film dewasa kini menjadi hal umum bagi orang dewasa, hampir dari kalangan orang dewasa mungkin pernah menontonnya, dengan maksud dan tujuan yang berbeda.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di Jerman, Kamis (31/3/2022), ditemukan bahwa mempunyai kebiasaan menonton film dewasa atau blue film secara intens bisa membuat volume otak di daerah sekitar striatum daerah yang berkaitan dengan motivasi pada seseorang, akan mengalami penurunan dan bahkan mengalami penyusutan.

Baca Juga: Jenis 3 Kelompok Tukang Kritik Film, Kamu Masuk yang Mana?

Di sisi lain, penelitian dari Journal of Sexual Medicine berbicara dengan menonton film dewasa maka akan membangkitkan gairah seksualitas yang tinggi pada seseorang, bahkan bisa membuat sel-sel pada otak menjadi aktif.

Tujuan utama seseorang menonton film dewasa pun disangkut pautkan dengan inspirasi bagi pasutri (pasangan suami-istri) agar dapat mempraktikkan apa yang telah mereka tonton untuk terjadi sebagai tindakan nyata yang dituangkan dalam bentuk eksperimen saat beraktivitas seksual.

Oleh karena itu, sebelum kamu sering googling film-film dewasa dan menontonnya, ada baiknya ketahui terlebih dahulu yuk apa saja dampak yang diberikan:

  • Film dewasa membuat penonton membutuhkan stimulasi seksual yang jauh lebih tinggi sehingga ingin terus melakukan hubungan seksual yang lebih ekstrim.
  • Potensi menumbuhkan praktik sadomasokistik atau perilaku seksual yang menyimpang dengan melibatkan kekerasan pada sang pecandu blue film.
  • Dampak lainnya dari menonton film dewasa yaitu dapat mengganggu seseorang lupa akan tanggung jawab, kurangnya jam tidur dan rasa diabaikan oleh pasangan.
  • Berkurangnya relasi dengan orang lain juga merupakan salah satu dampak negatif yang bisa dirasakan karena terlalu sering menonton film dewasa tersebut.
  • Bahkan bisa menjadi penghambat intimnya hubungan antara pasangan suami-istri karena dianggap telah mengalihkan hal-hal yang disukai pasangannya.

Golongan usia remaja pun mempunyai tingkat risiko yang begitu rendah akan kebiasaan menonton film dewasa, karena mudahnya mereka mengakses melalui smartphone. Dampak pun akan dirasakan pada anak dibawah umur.

Meski mungkin sudah menjadi rahasia umum, nyatanya menonton film dewasa bisa berdampak pada pola pikir seseorang dalam melihat sesuatu. Bisa jadi kamu yang kecanduan menonton film dewasa biasanya dapat terpengaruh melalui beberapa persepsi keliru yang berikut ini.

Imajinasi tubuh indah pasangan

Setiap orang memiliki imajinasi dan pandangan yang berbeda mengenai bentuk tubuh ideal. Kebanyakan orang memperoleh bayangan atas bentuk tubuh yang ideal tersebut melalui tayangan dewasa.

Jelas saja hal ini bisa mendatangkan kekecewaan apabila pasangan sendiri justru tak memiliki standar seperti apa yang kamu lihat di tayangan dewasa. Itulah sebabnya jangan jadikan tayangan dewasa sebab tolok ukur untuk dirimu secara pribadi.

Baca Juga: Kritik Film Tak Sekadar Jadi Penghakiman Baik dan Buruk

Merasa Minder dengan diri sendiri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perasaan minder saat melakukan aktivitas seksual. Kamu mungkin menganggap bahwa segala aktivitas seksual di dunia nyata sangat berkesinambungan dengan aktivitas seksual yang kamu lihat di tayangan dewasa, padahal jelas berbeda.

Jangan membandingkan dirimu dengan sosok yang ada di tayangan dewasa sebab sangatlah berbeda. Kamu dapat menciptakan aktivitas seksual yang menyenangkan tanpa perlu menjadikan tayangan dewasa sebagai tolok ukurnya. 

Kesalahan persepsi terhadap pasangan

Secara umum mungkin sejak kecil semua orang telah diajarkan untuk menghormati orang lain tanpa terkecuali, termasuk lawan jenis. Hal ini bisa saja berubah sebab pola pikir yang dimiliki akibat menonton tayangan dewasa.

Baca Juga: “Ledakan” yang Tidak Dijabarkan dalam Film Oppenheimer

Jangan sampai kamu justru memandang lawan jenis dengan persepsi yang keliru atau bahkan dengan melihatnya sebagai objek semata. Hal ini hanya akan memberikan dampak buruk dari caramu dalam berpikir.

Reporter: Mei Nurkholifah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU