Optika.id, Jakarta - Layanan klinis pasien kanker di Indonesia masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membangun layanan navigasi bagi pasien kanker (NAPAK).
Pada Kamis (7/4/2022) secara virtual, Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Soeko Werdi Nindito, President Director Tata Memorial Center India, R A Badwe, dan President Director PT. Roche Indonesia, Ait-Allah Mejri menandatangani MOU kerja sama pelatihan Training for Trainer (TOT) tentang pelayanan navigasi bagi pasien kanker di Indonesia.
Baca Juga: Kemenkes Buka Pendaftaran Tenaga Kesehatan Haji, Ini Posisi dan Syaratnya
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes, Arianti Anaya, menyambut baik adanya kerja sama ini. Kanker merupakan salah satu dari sembilan jenis penyakit katastropik yang menyebabkan pembiayaan kesehatan terus meningkat.
Pentingnya tenaga profesional kesehatan sebagai inti dari sistem pelayanan kesehatan. Jadi saya rasa sudah saatnya kita melakukan transformasi sistem kesehatan untuk status kesehatan yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat, kata Arianti melalui keterangan resminya, Minggu (10/4/2022).
Sumber daya manusia kesehatan menjadi salah satu komponen transformasi dalam sistem kesehatan. Kemenkes berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga Kesehatan, di antara nya melalui training, internship, fellowship.
Dalam MoU yang ditandatangani, tertuang bahwa RS. Kanker Dharmais, Roche Indonesia, dan Tata Memorial Hospital menyepakati untuk bekerja sama dalam penguatan kapasitas tenaga kesehatan onkologi (dokter umum dan/atau perawat) untuk memberikan layanan NAPAK melalui program pelatihan untuk pelatih (ToT) bersertifikat sebagai NAPAK.
Sebanyak 20 orang tenaga kesehatan dari RS Kanker Dharmais dan RS Jejaring Kanker akan dilatih untuk memiliki keahlian melakukan navigasi pasien kanker. RS Kanker Dharmais berkomitmen untuk membangun layanan NAPAK yang terintegrasi dalam infrastruktur manajemen rumah sakit jejaring kanker di Indonesia.
Program ini diharapkan dapat dikembangkan pada skala nasional sehingga membantu upaya peningkatan penatalaksanaan panyakit kanker di Indonesia yang merata dan berkualitas.
Baca Juga: Menkes Ungkap 2 Kunci Rakyat Indonesia Bisa Punya Gaji Rp 15 Juta/Bulan
Navigasi pasien merupakan bantuan individual yang ditawarkan kepada pasien, keluarga, dan pengasuh ketika mengatasi hambatan pada sistem perawatan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peran navigasi pasien ini juga dapat memfasilitasi akses yang tepat waktu terhadap perawatan kesehatan dan psikososial yang berkualitas dari pra-diagnosis sampai di setiap fase pengobatan kanker.
Angka kematian akibat kanker di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Studi menyebutkan bahwa sekitar 70 persen angka kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan menengah-rendah (low and middle income countries/LMICs).
Beberapa faktor penyebabnya seperti keterlambatan diagnosis, akses terhadap penatalaksanaan yang berkualitas dan terjangkau, sistem kesehatan yang rentan dan terfragmentasi serta faktor sosial budaya, geografis, dan keuangan.
Baca Juga: Peneliti Gunakan AI Untuk Deteksi Kanker Pankreas, Akurasinya Lebih Tinggi!
Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut, layanan NAPAK diyakini berperan penting dalam memberikan pelayanan kanker yang paripurna.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi