Optika.id - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyoroti pentingnya kesehatan dan pendidikan sebagai fondasi utama bagi Indonesia dalam mencapai status negara maju pada tahun 2030. Dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju, Budi menegaskan bahwa kesehatan dan pendidikan memegang peran sentral dalam upaya mencapai target pendapatan per bulan sebesar Rp 15 juta, salah satu kriteria penting bagi negara untuk maju.
"Dalam menjalankan upaya mencapai pendapatan Rp 15 juta, caranya cukup sederhana. Pertama, individu harus menjaga kesehatannya, dan kedua, mereka harus memiliki pendidikan yang baik," ungkap Budi dalam diskusi tersebut, Jum'at, (15/12/2023).
Baca Juga: Kesempatan Emas! Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Buka Lowongan
Budi menekankan bahwa kesehatan menjadi prioritas utama dibandingkan pendidikan karena masalah stunting masih melanda banyak individu saat ini. Dengan data yang dimilikinya, prevalensi stunting di Indonesia mencapai sekitar 25 persen atau sekitar 5 juta anak per tahun.
Baca Juga: Kemenkes Buka Pendaftaran Tenaga Kesehatan Haji, Ini Posisi dan Syaratnya
"Masyarakat sulit untuk memperoleh pendidikan yang baik jika kasus stunting masih tinggi. Meskipun seseorang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, jika kesehatannya tidak terjaga dan terkena penyakit serius, seperti stroke, mereka tidak dapat produktif. Inilah mengapa menjaga kesehatan dan memiliki pendidikan yang baik sangatlah penting," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selaku mantan Wakil Menteri BUMN, Budi berharap bahwa setiap presiden yang terpilih pada tahun 2024 nantinya mampu memilih Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan yang berkualitas.
Baca Juga: Kemenkes Beberkan Syarat Rumah Bebas Polusi
"Dalam waktu tujuh tahun ke depan, sangatlah krusial untuk Indonesia dalam meraih status negara maju. Penting bagi kita bahwa Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan yang terpilih merupakan individu yang sangat kompeten. Jika tidak ada perhatian pada kesehatan dan pendidikan masyarakat, maka pada tahun 2030, Indonesia berpotensi gagal meraih status negara maju," tegas Budi.
Editor : Pahlevi