Pengamat Pendidikan Sebut PTM Tidak Perlu Dipaksakan

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Kamis, 02 Sep 2021 14:09 WIB

Pengamat Pendidikan Sebut PTM Tidak Perlu Dipaksakan

i

foto-14-12-2020-02-07-34-7449

Optika.id, Surabaya - Pengamat Pendidikan dan Ketua Bidang Pengembangan Profesi Pendidik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr. Martadi, M.Sn, mengatakan saat ini Surabaya bisa menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas namun perlu diperhatikan kesiapan sekolah.

"Perlu dilihat kembali untuk memastikan SOP prokes di sekolah. Agar anak (siswa) maupun guru disipilin dalam penerapan prokes. Selain itu harus ada rekomendasi dari satgas Covid-19. Karena yang tahu kondisi di lapangan (sekolah)," kata Martadi, Rabu (01/09/2021).

Baca Juga: Unesa Perkuat Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru IPS Se- Kabupaten Pasuruan

Ia menjelaskan, yang paling penting saat PTM adalah persetujuan orang tua siswa. Karena orang tua dan pihak sekolah harus benar-benar memastikan keselamatan siswa ketika hendak berangkat dan pulang sekolah.

Jika orang tua tidak menyetujui anaknya mengikuti PTM maka pihak sekolah tidak perlu memaksakan siswa tersebut untuk hadir ke sekolah. Pelayanan bagi siswa yang tidak PTM juga harus dilakukan oleh sekolah.

"Justru yang perlu dipikirkan saat mereka (siswa) berangkat ke sekolah hingga pulang. Meraka naik apa? Diantarkan orang tua atau menaiki kendaraan umum. Karena ini harus dipastikan untuk keselamatan siswa agar tidak terpapar virus saat berangkat ke sekolah maupun pulangnya," jelasnya.

Baca Juga: Walikota Surabaya Dorong Wisudawan Unesa Berani Buat Inovasi

Martadi menyebut dari hasil survei yang dilakukan saat ini 70 persen menginginkan PTM di Surabaya di gelar.
"Hasil survei saya selama ini dari 176 ribu responden yang terdiri dari guru, kepala sekolah, siswa dan juga orang tua 70 persennya ingin PTM digelar," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Pendidik LP3M Unesa itu menambahkan, Terkait belum banyaknya siswa yang tervaksin, menurut Martadi hal itu bukan menjadi persoalan atau hambatan digelarnya PTM.

Menurutnya, jika menunggu vaksin bagi pelajar akan lama, mengingat ketersediaan vaksin juga terbatas saat ini.

Baca Juga: Pengamat Sebut Transportasi Publik Jadi Isu Krusial Debat Pilkada

"Itu saya pikir gak apa-apa tapi yang paling penting semua harus disiplin prokes. Karena kuncinya disitu," jelasnya. (Jen)

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU