Hari Ini, Aliansi Mahasiswa Indonesia dan Elemen Masyarakat Gelar Aksi di Depan Gedung DPR

author Seno

- Pewarta

Kamis, 21 Apr 2022 12:42 WIB

Hari Ini, Aliansi Mahasiswa Indonesia dan Elemen Masyarakat Gelar Aksi di Depan Gedung DPR

i

images - 2022-04-21T053822.223

Optika.id - Usai aksi demontrasi 11 April lalu, hari ini Kamis (21/4/2022), Aliansi Mahasiswa Indonesia akan kembali menggelar aksi. Akdi akan digelar di depan gedung DPR/MPR. Seperti undangan liputan aksi massa yang mengatasnamakan Kongres Rakyat, yang diterima redaksi, Kamis (21/4/2022).

Disebutkan bahwa telah terselenggara Kongres Rakyat pada 18 April 2022 yang dihadiri berbagai macam elemen masyarakat.

Baca Juga: Empat Poin yang Harus Diperhatikan Partai Buruh Jika Ingin Lolos Parlemen

"Meliputi gerakan buruh, petani, mahasiswa, pelajar, perempuan dan kaum miskin perkotaan, dan lain-lain, tulis keterangan tersebut.

Salah satu keputusan yang dihasilkan dari Kongres Rakyat itu adalah akan menggelar aksi demonstrasi pada 21 April di DPR RI.

Dengan beberapa tuntutan yang berkaitan dengan ketimpangan ekonomi dan kebijakan aturan hukum yang merugikan rakyat, sambungnya

Aksi itu sendiri akan digelar Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).

"Yang merupakan dua aliansi inisiator kongres rakyat 18 April 2022 di Jakarta, kata keterangan itu.

Adapun aksi demonstrasi tersebut akan diselenggarakan mulai pukul 10.00-17.00 WIB di gedung DPR RI.

Grand Isue: Rezim Jokowi-Maaruf Amin Gagal Mensejahterakan Rakyat, tulis keterangan tersebut.

Ada 10 tuntutan dalam aksi hari ini, berikut tuntutannya:

1.Hentikan Pembahasan UU Ciptakerja Inkonstitusional dan Hentikan Upaya Revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

2.Hentikan Kriminalisasi Terhadap Gerakan Rakyat dan Tuntaskan Pelanggaran HAM.

3.Turunkan Harga ( BBM, Minyak Goreng, PDAM, Listrik, Pupuk, PPN dan Tol).

4.Tangkap, Adili, Penjarakan, dan Miskinkan Seluruh Pelaku Koruptor.

5.Redistribusi Kekayaan Nasional ( Berikan Jaminan Sosial Atas Pendidikan, Kesehatan, Rumah, Fasilitas Publik, dan Makan Gratis Untuk Masyarakat).

6.Sahkan UU PRT dan Berikan Perlindungan Bagi Buruh Migran.

7.Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan Hentikan Perampasan Sumber-sumber Agraria.

8.Tolak Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden.

9.Berikan Akses Partisipasi Publik Seluas-luasnya Dalam Rencana Revisi UU SISDIKNAS.

10.Tolak Revisi UU No 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja.

Baca Juga: Buruh dalam Arus Pertarungan Panggung Politik

Demikian undangan meliput aksi massa ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama kawan-kawan sekalian kami ucapkan terimakasih, tandas pemberitahuan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelumnya sempat beredar kabar bahwa unjuk rasa batal digelar. Menurut Koordinator Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI) Ichwan, aksi Kamis (21/4/2022) sudah dipersiapkan pada Kongres Rakyat yang mereka gelar Senin (18/4/2022) di gedung LBH Jakarta.

"Besok (hari ini) titiknya akan digelar di depan Gedung DPR/MPR dan aksi ini merupakan hasil dari Kongres Rakyat yang kita selenggarakan kemarin. Aksi ini sekaligus untuk memperingati hari Kartini 21 April 2022," katanya.

Berikut Tuntutan Menurut KRPI:

1. Tindak tegas para penjahat Konstitusi dan tolak wacana. perpanjangan masa jabatan presiden

2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.

3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif.

4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.

5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki.

6. Wujudkan reforma agraria sejati

Baca Juga: Peringatan 25 Tahun Reformasi, Mahasiswa Gelar Aksi Protes pada Pemerintah!

7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM.

"Tuntutan yang kami usung besok merupakan hasil dari Kongres Rakyat. Dan untuk aksi besok kita akan selenggarakan secara damai dengan konsep sidang rakyat," ungkap Ichwan.

Tuntutan yang akan dibacakan itu berasal dari keresahan dan problematika yang terjadi di masyarakat.

Menurut Ichsan para pengunjuk rasa nanti bukan lagi gerakan mahasiswa, bukan lagi gerakan buruh, atau elemen lain. Dia mengeklaim inilah gerakan masyarakat, aksi rakyat yang bersatu untuk menyuarakan keresahan mereka karena pemerintah gagal mensejahterakan rakyat.

Ichwan memastikan bahwa aksi yang mereka gelar besok akan diselenggarakan secara damai.

Mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan penyusupan dari orang-orang yang tak bertanggung jawab yang menginginkan aksi ricuh.

"Kami akan perkuat border dan kita minta bisa solid agar tidak ada penyusup yang mungkin mencari keuntungan kalau ricuh. Kami berharap aksi besok damai, karena kami ingin menyuarakan aspirasi rakyat dengan cara yang elegan," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU