Optika.id - Rasa malu saat berinteraksi dengan orang baru merupakan suatu hal yang lumrah. Akan tetapi, kalau rasa malu tersebut berlebihan sampai merasa takut dan cemas untuk berinteraksi dengan orang lain hingga membuatmu jadi cenderung menghindari orang.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian ini sering merasa malu, cemas, dan takut berlebihan terhadap penolakan dari orang lain. Berbeda dengan sifat pemalu yang biasa, avoidant personality disorder (AVPD) membuat penderitanya sulit untuk menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain.
Baca Juga: Gen Z Enggan Terima Panggilan Telepon, Benarkah Kena Telephobia?
Penyebab avoidant personality disorder belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik atau keturunan diduga turut berperan dalam membuat seseorang mengalami AVPD.
Selain itu, AVPD juga bisa terjadi karena penderitanya pernah mengalami peristiwa traumatis, seperti pelecehan fisik atau emosional dikhianati oleh orang yang disayangi, pola asuh yang tidak baik, atau kurang mendapat kasih sayang dari orang tua, Minggu (24/4/2022).
Sama seperti gangguan kepribadian lainnya, avoidant personality disorder bukanlah kondisi yang mudah untuk ditangani. Hal ini karena penderita gangguan AVPD memiliki pola pikir dan perilaku yang telah tertanam selama bertahun-tahun.
Tidak sedikit juga penderita avoidant personality disorder yang merasa bahwa dirinya tidak membutuhkan penanganan.
Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, penderita AVPD bisa lebih berisiko untuk mengalami berbagai masalah psikologis lainnya, seperti depresi, serangan panik, agorafobia, atau keinginan untuk bunuh diri.
Oleh karena itu, para penderita gangguan kepribadian ini perlu menjalani penanganan dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Baca Juga: Waspadai Tiga Kebiasaan Beracun yang Bisa Rusak Mental Diri Sendiri
Avoidant personality disorder sering muncul di masa kanak-kanak dan gejalanya akan semakin terlihat ketika penderitanya sudah beranjak dewasa. Selain rasa malu dan ketakutan yang berlebihan, orang yang memiliki gangguan kepribadian AVPD juga bisa menunjukkan beberapa gejala berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
- Enggan melakukan banyak hal dan mencoba sesuatu baru karena tidak ingin mengambil risiko serta merasa tidak mampu
- Terlalu sensitif dan mudah tersinggung ketika menerima kritik
- Sering melebih-lebihkan suatu hal
- Cenderung memiliki pola pikir yang negatif atau terlalu pesimis
- Sering merasa cemas
- Kerap memandang negatif dirinya atau memiliki self esteem yang rendah
- Selalu menghindari konflik dan berusaha menjadi orang yang penurut atau menyenangkan orang lain
- Sering menghindari pekerjaan atau aktivitas yang melibatkan kontak atau interaksi dengan orang lain
- Sulit membuat keputusan
- Susah atau sama sekali tidak bisa percaya kepada orang lain
Meski demikian, tidak semua gejala tersebut menandakan bahwa seseorang pasti memiliki gangguan kepribadian AVPD. Banyak orang yang memang memiliki sifat pemalu dan sulit percaya dengan orang lain, tetapi bukan karena gangguan ini.
Berbagai gejala tersebut baru bisa dikatakan mengarah ke AVPD ketika sudah terjadi dalam jangka waktu yang lama dan membuat penderitanya sulit untuk beraktivitas dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Orang yang mengalami AVPD juga biasanya akan merasa sulit mengubah perilakunya, sulit beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain, cepat memutuskan hubungan dengan orang lain, serta cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
Baca Juga: Jangan Salah Istilah, Ini Perbedaan Antara Inner Child dan Childish
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi