Panas Banget Gak Sih Akhir-akhir Ini? Kata BMKG, Ternyata ini Sebabnya 

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 11 Mei 2022 00:25 WIB

Panas Banget Gak Sih Akhir-akhir Ini? Kata BMKG, Ternyata ini Sebabnya 

i

Panas Banget Gak Sih Akhir-akhir Ini? Kata BMKG, Ternyata ini Sebabny

Optika.id - Cuaca panas akhir-akhir ini terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. suhu maksimum di sejumlah wilayah Indonesia terukur berkisar antara 33-36.1 derajat Celcius selama periode tanggal 1 hingga 7 Mei 2022.

Berdasarkan data hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),  Suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. Temperatur yang lebih tinggi bahkan pernah terjadi di tahun 2018 dan 2019.

Baca Juga: Hujan Awal Musim Kemarau, BMKG: Ada Dinamika Atmosfer

"Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8 derajat Celcius di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 derajat Celcius di Temindung Samarinda pada tahun 2018," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022).

Apa Penyebab Cuaca Panas?

Guswanto menjelaskan cuaca yang terasa lebih panas dipicu beberapa faktor:

Pertama adalah sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, yang terlihat dari pergerakan semu matahari.

Saat ini, matahari berada di wilayah utara ekuator dengan tingkat hujan dan perkembangan awan yang sangat minim. Akibatnya cuaca cerah pada pagi dan menjelang siang cukup mendominasi.

Faktor kedua tingkat terbentuknya awan yang rendah sehingga mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Hasilnya, masyarakat merasakan suhu yang lebih panas dan terik.

Baca Juga: Gempa dengan Kekuatan Magnitudo 6,4 Goncang Bantul: BMKG Ingatkan Waspada Gempa Susulan

Bukan Fenomena Gelombang Panas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak yang mengaitkan cuaca lebih terik akhir-akhir ini dengan fenomena gelombang panas di wilayah Eropa dan Amerika. Menurut World Meteorological Organization atau WMO, gelombang panas ini disebut heatwave.

Dalam hal ini, Guswanto memastikan suhu panas terik di Indonesia bukan fenomena gelombang panas. Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

"Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," tegasnya.

Baca Juga: Bahaya Paparan Sinar Matahari Berlebih, Tabir Surya Jadi Harga Mati

Kondisi udara terasa panas berkepanjangan selama 5 hari. Heatwave juga dianggap terjadi saat suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih berturut-turut.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU