Optika.id, Surabaya - Di tengah maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak masyarakat tak khawatir dalam mengkonsumsi daging. Sebab penyakit tersebut dipastikan tidak menular ke manusia.
Eko Dwi Martini Ahli Gizi Graha Amerta RSUD Dr Soetomo Surabaya membagikan tips memilih daging sapi yang berkualitas baik, di tengah merebaknya isu bahaya mengkonsumsi daging hewan terjangkit PMK
Baca Juga: Wiku: Biosecurity Jadi Pertahanan Pertama Penularan PMK
Pertama, warnanya harus merah segar, tidak pucat. Biasanya warna daging hewan yang usianya lebih tua, lebih gelap.
Kedua, teksturnya kenyal dan cepat kembali ke posisi semula jika ditekan dengan jari. Kalau dagingnya ditekan ambles, berarti kualitasnya sudah turun. Bisa jadi karena penyimpanannya terlalu lama, kata Eko.
Ketiga, cek aromanya. Eko menyarankan pilih yang beraroma khas sapi, bukan yang amis.
Keempat, pilih daging yang tidak berair. Daging mentah yang berair dikhawatirkan hasil gelonggongan. Ada juga yang dikasih pewarna makanan. Daging yang bagus keset, tidak keluar air, ujar Eko.
Kelima, pertimbangkan kandungan lemaknya karena akan berpengaruh pada cita rasa masakan.
Baca Juga: Jatim Sudah Capai 377.985 Dosis Vaksinasi PMK, Khofifah Minta Tetap Gencarkan Dosis Kedua
Keenam, jika perlu, cek sertifikatnya. Pembeli bisa menanyakan ke pedagangnya, bahkan di pasar tradisional, karena dari rumah potong hewan ada sertifikatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Eko Dwi menjelaskan, daging sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku tidak dapat dibedakan secara kasat mata. Oleh karena itu, untuk menghindarinya, masyarakat harus tahu cara mengelolanya. Kurangi risiko dengan cara dimasak dengan baik dan benar.
Cara Mengelola Daging yang Baik:
Baca Juga: Pemkab Pamekasan Terima 13.600 Vaksin PMK Tambahan
- Usahakan tangan dalam kondisi bersih saat menyiapkan daging mentah. Talenan juga harus dibersihkan dulu baru dipakai untuk daging.
- Gunakan talenan yang berbeda untuk sayur dan daging. Selesai digunakan, cuci lemak yang menempel di alat masak sampai bersih.
- Cuci daging sebentar saja. Jangan sampai direndam karena mengurangi cita rasanya. Setelah membeli daging, bisa langsung direbus. Buang air rebusan pertama, kemudian rebus lagi
- Kalau harus menyimpan daging mentah dalam lemari pendingin, simpan di suhu minimal 18 derajat celcius. Paling lama empat bulan. Sedangkan untuk daging matang yang disimpan di lemari pendingin dengan suhu yang sama bisa bertahan sampai enam bulan.
- Jangan mencampur daging matang dan mentah dalam satu wadah penyimpanan.
- Saat memasak daging, suhunya jangan sampai kurang dari 70 derajat celcius. Di suhu itu, bakteri Salmonella dan Escherichia Coli diharapkan sudah mati, ujar Eko.
- Khusus untuk konsumsi jeroan, Eko Dwi mengingatkan untuk mempertimbangkan kondisi tubuh.
Kalau normal dan sehat, kolestrol asam urat dan jantung normal sehat, hasil pemeriksaan laboratorium bagus, boleh sebatas sesuai kebutuhan. Jangan terlalu sering, ujarnya.
Perlu diketahui, penyakit mulut dan kuku (PMK) menjangkiti ribuan ternak sapi di daerah Jawa Timur. Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menutup sementara pasar hewan di Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi