Optika.id - Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal mengatakan dalam sebuah memo kepada karyawan bahwa dua petinggi senior dari divisi konsumen dan pendapatan akan meninggalkan perusahaan.
Agrawal mengatakan bahwa Twitter juga akan menghentikan sebagian besar perekrutan dan meninjau ulang semua lowongan pekerjaan yang ada.
Baca Juga: Kurangi Ekstremisme dan Pengikisan Data, Twitter Batasi Jumlah Cuitan yang Dilihat per Hari
Keputusan itu diambil salah satunya karena Twitter tidak dapat mencapai target pertumbuhan pengguna dan pendapatan yang telah ditetapkan pada tahun 2020.
"Kami harus terus berhati-hati dengan tim, perekrutan, dan biaya kami," tulis Agrawal dalam memo tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (13/5/2022).
Diketahui, perusahaan menargetkan 7,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp109,6 triliun dalam pendapatan tahunan dan 315 juta pengguna harian pada akhir 2023. Akan tetapi, target tersebut ditarik kembali dalam laporan pendapatan baru-baru ini.
Pemimpin divisi konsumen Kayvon Beykpour dan pengawas pendapatan Bruce Falck mengatakan bahwa hengkangnya mereka dari perusahaan bukan keputusan mereka sendiri.
Baca Juga: BIN Beberkan Media Sosial dengan Sebaran Isu Pemilu 2024 Terbanyak
"Parag meminta saya untuk pergi setelah memberi tahu saya bahwa dia ingin membawa tim ke arah yang berbeda," cuit Beykpour dalam akun Twitternya, kemudian menambahkan bahwa saat ini dia sedang cuti melahirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saya akan mengklarifikasi bahwa saya juga dipecat," kata Falck, yang tak lama kemudian menghapus cuitannya itu.
Agrawal mengatakan, Jay Sullivan yang memimpin unit konsumen selama Beykpour cuti akan menjadi kepala divisi tetap. Dia juga akan mengawasi tim pendapatan sampai pemimpin baru ditunjuk.
Baca Juga: Terdaftar di Depkeu AS, Langkah Awal Elon Musk Jadikan Twitter Aplikasi Jual Beli
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi