KIB Bergerak, PDIP Mulai Ketar-Ketir

author Akbar Akeyla

- Pewarta

Jumat, 20 Mei 2022 23:18 WIB

KIB Bergerak, PDIP Mulai Ketar-Ketir

i

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Optika.id - Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) memberikan pernyataan mengenai terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Golkar-PAN-PPP. Dia meminta agar koalisi tersebut tidak terburu-buru dan membuat kontestasi politik terlalu dini.

Dirinya juga mengkhawatirkan terhadap fokus para menteri-menteri yang sekaligus merangkap sebagai ketua umum parpol ini, yang ditakutkan dapat terpecah serta mengganggu jalannya pemerintahan.

Baca Juga: PPP dan Perindo Dukung Prabowo, PDIP: Tak Ada Masalah!

"Jangan membawa kontestasi terlalu awal, yang kemudian membuang energi kita bagi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara pasca-pandemi," ungkap Hasto melalui keterangannya pada, Jumat (20/5/2022).

Hasto juga meminta agar ketum parpol tersebut tak hanya sibuk dalam mempersiapkan Pemilu 2024 mendatang, namun juga memastikan kepentingan masyarakat luas dapat terpenuhi dengan baik.

"Meskipun PDIP menyadari setiap partai juga bersiap-siap berkontestasi di 2024 mendatang, tapi kepentingan rakyat harus jauh lebih dikedepankan," terangnya.

"Tentu saja dengan pertemuan apalagi ketum parpol itu sekaligus jadi tokoh-tokoh nasional, kami selalu berpikiran positif, pertemuan itu merupakan upaya dalam membangun kohesivitas kita bersama sebagai anak bangsa," pungkasnya.

Baca Juga: PDIP Belum Tentukan Posisi, Hasto: Nanti Diumumkan Bu Mega!

Sebagai informasi, Golkar, PPP dan PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada 12 Mei lalu di Jakarta. Hal ini kemudian mendapatkan banyak sekali sorotan di kalangan masyarakat luas. Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan pendapatnya mengenai terbentuknya KIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam keterangannya, Ujang mengungkapkan bahwa koalisi tersebut dapat menjadi sosok pesaing bagi para partai-partai oposisi yang memiliki kekuatan di

pemerintahan. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan diusungnya paslon yang memiliki elektabilitas tinggi oleh KIB.

Baca Juga: Megawati: Rakyat Harus Cari Pemimpin Sejati, Bukan Dipaksa!

"Tergantung siapa yang diusung dan didukung sebagai capres dan cawapresnya. Jika yang diusung dan didukung sebagai capres dan cawapes yang memiliki elektabilitas tinggi maka berpotensi bisa bersaing dengan paslon lain. Begitu juga sebaliknya," terang Ujang.

Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU