MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Surabaya Kembali Menggeliat

author Seno

- Pewarta

Kamis, 02 Jun 2022 03:44 WIB

MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Surabaya Kembali Menggeliat

i

MGMP Bahasa Indonesia SMA Kota Surabaya Kembali Menggeliat

[caption id="attachment_27519" align="alignnone" width="150"] Denny Sofiastuti M.Pd (Guru Bahasa Indonesia SMAN 21 Surabaya)[/caption]

Optika.id, Surabaya - Pandemi Covid-19 yang terjadi pada dua tahun terakhir ini menyebabkan vakumnya aktivitas MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia SMA se-Kota Surabaya.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Jatim, Pasangan Khofifah-Emil Belum Ada Penantang!

Selasa (31/5/2022) pagi tawa canda para guru Bahasa Indonesia se-Kota Surabaya meramaikan ruang aula SMA Negeri 1 Surabaya setelah pemerintah melonggarkan berbagai aturan terkait wabah tersebut.

Mereka menghadiri pertemuan dalam rangka halalbihalal sekaligus sosialisasi Kurikulum Merdeka belajar. Sebanyak 130 peserta tampak antusias mengikuti acara. Jeprat-jepret kamera dari ponsel mereka ikut mewarnai situasi sebagai pengobat rindu berjumpa teman sejawat. Selama dua tahun memang para guru tidak ada kegiatan tatap muka seperti ini.

Sebagai pra acara ditayangkan agenda kegiatan MGMP selama pandemi. Para peserta tampak tertegun menyaksikan tayangan tentang kegiatan selama pandemi Covid-19.

Ternyata pandemi pun tak menghalangi kegiatan MGMP meskipun tidak 100 persen program kerjanya terlaksana. Melalui daring berbagai lomba dan pelatihan juga sempat dilaksanakan.

Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!

Acara dilanjutkan dengan sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar yang disampaikan oleh Pembina MGMP Bahasa Indonesia SMA kota Surabaya adalah Drs.Khairil Anwar,M.M. Para peserta sepertinya tak ingin beranjak dari tempat duduknya menyimak paparan materi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak terasa waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB. Acara yang meriah ditutup dengan saling bersalaman dan sesi berfoto bersama.

Diketahui, Kurikulum Merdeka adalah nama baru dari kurikulum prototipe yang resmi diluncurkan oleh Mendikbudristek (Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) Nadiem Anwar Makarim. Pada saat ini pun, sekolah masih boleh memilih kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikan masing-masing.

Baca Juga: Khofifah-Emil Masih Jadi Pertimbangan PDIP Jatim, Kenapa?

Pilihan kurikulum yang diberikan antara lain: Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons dampak dari pandemi Covid-19. Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati.

Oleh: Denny Sofiastuti M.Pd (Guru Bahasa Indonesia SMAN 21 Surabaya)
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU