Optika.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi terancam diperiksa oleh Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) atas dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya periode Januari 2021 Maret 2022.
Menurut Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Supardi, peluang tersebut nantinya mengikuti kebutuhan para penyidik. Sebelumnya, penyidik pun akan melakukan evaluasi terhadap penyidikan yang telah dilakukan.
Baca Juga: Kejaksaan Agung Tetapkan Eks Menteri Perdagangan Thomas Lembong Sebagai Tersangka Kasus Impor Gula
"Segala kemungkinan masih ada, yang jelas saya katakan nanti kalau memang dibutuhkan kan diperiksa, kalau engga ya engga. Kita evaluasi dulu," kata Supardi dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).
Disampaikan oleh Supardi, evaluasi penyidikan ini akan dilakukan sebelum penyerahan berkas tahap I dilakukan. Oleh karena itu, penyidik saat ini masih mengumpulkan keterangan saksi.
Pada Senin (13/6/2022) lalu, dalam kasus dugaan korupsi ekspor CPO, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak perbankan di antaranya adalah Government Project Group Head PT Bank Syariah Indonesia, Astridiana Sjamanti dan masih teranyar di kasus ini.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim 2019-2024 Diusut KPK: Kapan Tersangka?
Penyidik, dalam kasus ini, menelisik adanya 25 eksportir lain yang masih dalam proses penyelidikan. Meskipun begitu, saat ini penyidik akan fokus dalam menuntaskan perkara yang melibatkan tiga eksportir terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam perkara ini penyidik menargetkan pada pertengahan Juni 2022 pelimpahan berkas perkara tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi ekspor CPO ini rampung. Kendati demikian, penyidik tidak akan berhenti pada lima tersangka saja.
Hingga kini penyidik telah menetapkan Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group, Stanley MA sebagai tersangka. Stanley ditetapkan jadi tersangka pada Selasa (19/4). Stanley menjadi tersangka bersama empat orang lainnya, yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana; Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, Parulian Tumanggor; General Manager PT Musim Mas, Togar Sitanggang; dan Penasihat Kebijakan Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI), Lin Che Wei alias Weibinanto Halimdjati.
Baca Juga: MK Ingatkan Pembuat Undang-Undang Jangan Sering Ubah Syarat Usia Pejabat
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi