Optika.id - Pengamat politik, Rocky Gerung melayangkan kritik tajam saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mereshuffle kabinet dengan merombak formasi para menteri pada Rabu (15/6/2022). Rocky seolah menagih pernyataan Jokowi.
Karena dari awal reshuffle itu artinya memasukkan kembali orang-orang politik kan itu intinya tuh padahal Pak Jokowi dari dulu mengatakan kabinet saya tidak akan diisi politisi jadi dari awal itu reshuffle di dalam kolam sendiri, katanya seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube-nya Rocky Gerung Official, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol
Dia mengilustrasikan bahwa, kabinet adalah pasukan perang yang saat ini sedang diremajakan, namun menurutnya pasukan perang dengan prajurit-prajurit baru itu tidak bisa berbuat banyak di medan perang lantaran komandanya masih sama.
Nah lebih parah lagi ini kayak mau perang, pasukannya diganti tapi komandannya tetap cebong kan, ucapnya.
Yang jelas Presiden Jokowi adalah pemimpin kabinet punya problem dengan kabinetnya. Supaya kabinetnya bersih, mestinya satu paket itu diselesaikan. Karena Banyak orang yang menganggap gak ada gunanya reshuffle karena masalahnya ada pada Presiden, bukan pada menteri, imbuhnya.
Menurut Rocky, rombakan formasi menteri dan wamen yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dapat dikatakan berhasil ketika setelah reshuffle harga bahan-bahan pokok turun.
Sukses atau nggak reshuffle hari ini tunggu aja besok, kalau harga minyak turun, itu sukses, kalau harga cabai turun dari Rp 150 ribu ke Rp 90 ribu itu sukses, karena itu cara orang mengapresiasi. Respons emak-emak lebih penting. Ini kan soal politik dapur sebenarnya, ujarnya.
Rocky juga mengatakan bahwa, perombakan formasi kabinet Jokowi harus bisa meamastikan arah demokrasi.
Yang lebih penting adalah memastikan mereka yang masuk kabinet mau memikirkan arah demokrasi. Saya selalu menganggap arah demokrasi itu dimulai garis start 0 persen. Konsolidasi demokrasi itu tidak boleh ada PT 20 persen dengan alasan apapun. Itu yang saya harapkan dari kabinet sekarang, tegasnya.
Rocky mengamati bahwa, setidaknya rakyat menaruh dua harapan dalam perombakan tersebut.
Jadi ada dua harapan, pertama harapan ekonomi dan harapan demokrasi, lanjutnya.
Baca Juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama
Menurut pengamatannya, publik sebenarnya menghendaki agar yang diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal sebetulnya orang ingin agar supaya Pak Luhut diganti. PDIP punya poin yang akhirnya nggak bisa dinegosiasikan oleh Pak Jokowi, jelasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo melalui akun twitternya @jokowi mengatakan bahwa, "hari ini (Rabu (15/6/2022), saya melantik dua menteri dan tiga wakil menteri pada Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan 2019-2024 pada tanggal 15 Juni 2022."
Mereka dipilih dan diangkat setelah melihat rekam jejak, pengalaman, dan kemampuan mereka menyelesaikan masalah di tanah air, sambungnya.
Presiden juga mengumumkan 2 menteri dan Wamennya.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Bapak Zulkifli Hasan saya lantik menjadi Menteri Perdagangan dan Bapak Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, katanya.
Adapun tiga wakil menteri yaitu Bapak Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Bapak Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Bapak Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, tandasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi