Optika.id - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan diri sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), Sabtu (18/6/2022) malam. KIR pun mulai digadang akan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan calon pada kontestasi Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Direktur Gerakan Perubahan, yang juga pengamat politik Muslim Arbi menilai, pasangan itu bisa saja bersatu tapi akan sulit untuk tampil sebagai pemenang.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Alasannya, karena Prabowo sudah berulangkali tampil di pilpres dan selalu menjadi pihak yang kalah. Sehingga pengalaman itu akan membuatnya sulit bisa mendapat kepercayaan penuh rakyat.
Begitu juga Muhaimin, akan sulit jika berpasangan dengan Prabowo," ujarnya seperti dilansir RMOL, Selasa (21/6/2022).
Dalam benak masyarakat, kata Muslim, nama Cak Imin tidak bisa dihapus dari kasus kardus durian yang sempat ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau nekat berpasangan, ya boleh dikatakan pasangan mati alus. Jangan sampai dianggap publik sebagai 'Duet Kardus'," pungkas Muslim mengacu pada julukan jenderal kardus yang pernah melekat pada Prabowo saat Pilpres 2019 lalu.
Pada Minggu (19/6/2022), dalam keterangan tertulis, PKB menyebutkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Cak Imin menghasilkan kata kesepakatan soal Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Cak Imin berharap, kesepakatan kerja sama yang sudah terjalin dengan Partai Gerindra bisa diikuti dengan partai politik lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Moga-moga kerja sama kita ini bisa terus dilanjutkan bersama partai-partai lain untuk menuju suksesnya pilpres, suksesnya pilkada, dan suksesnya pileg di 2024. Dan kita PKB dan Gerindra, visi dan tujuan perjuangan yang sama untuk NKRI yang lebih maju, adil dan sejahtera," ucap Muhaimin.
Koalisi ini juga disebut tetap membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung. Meskipun, koalisi tersebut juga sudah bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lantaran PKB dan Gerindra telah mencapai 20 persen ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT).
Baca Juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi