Optika.id - Tanaman herbal bisa menjadi opsi materi dalam upaya pengembangan obat terapi Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Purnabakti Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Maksum Radji, Kamis (30/6/2022).
Dirinya menyampaikan, perlu adanya kerjasama antar peneliti guna mengkaji serta mengembangkan materi potensial yang bisa dimanfaatkan sebagai cikal bakal obat Covid-19, termasuk tanaman herbal.
Baca Juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
Menurut Maksum, dalam kolaborasi penelitian tanaman herbal yang dilakukan oleh UI dan IPB disebutkan bahwa ada golongan senyawa yang berpotensi menjadi suplemen dalam penanganan Covid-19. yakni rhamnetin, hesperidin, kaempferol, myricetin, dan quercetin yang ditemukan dalam buah jambu biji, daun kelor serta kulit jeruk.
Tak hanya menyinggung tentang tanaman herbal sebagai opsi obat Covid-19, Maksum juga menjelaskan tentang algoritma terapi Covid-19 beserta dengan tata laksana penanganan dan pengobatan pasien Covid-19. ia juga menjelaskan tentang penanganan Covid-19 yang memanfaatkan sebagian besar pengembangan obat antivirus.
Di antara obat yang dikembangkan yakni favipiravir dan remdesivir. Keduanya memiliki mekanisme kerja yang berguna menghambat proses replikasi virus Covid-19.
Baca Juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru
Tak hanya itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam merespons peredaran informasi tentang berbagai jenis obat Covid-19 serta aktif mengecek siaran informasi dari pihak berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan dan pihak-pihak yang berwenang mengatur peredaran obat dan makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi