Optika.id - Program minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita yang akan dibanderol Rp14.000 per liter dari Kementerian Perdagangan dianggap Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) tak memecahkan masalah utama. Program tersebut dinilai bakal mengalami kebuntuan karena tidak menyelesaikan permasalahan di hulu.
Wasekjend DPP IKAPPI, Ahmad Choirul Furqon mengungkapkan, bahwa program tersebut bisa saja direalisasikan dengan baik asal permasalahan di hulu dapat terselesaikan dengan baik. DPP IKAPPI masih meragukan penyamaan harga minyak goreng di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Lagi-Lagi El Nino Disalahkan Biang Kerok Harga Pangan Mahal
Kami dari IKAPPI sebenarnya menyambut baik adanya program MinyakKita ini, namun jujur kita memiliki keraguan apabila masalah utama tidak terselesaikan, kata Ahmad Choirul Furqon di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Ia menambahkan, masalah utama yang harus diselesaikan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yaitu, rantai distribusi yang sangat ruwet, ini harus diatasi secara tepat dan akurat.
Jangan sampai program sudah disusun secara proporsional menurut Kementerian Pergadangan, namun masalah di bawah dalam hal ini rantai distribusi tidak diberikan atensi, tambahnya.
Menurutnya, program minyak goreng kemasan bermerek minyakKita, tidak ada garansi harga sampai ke pedagang sesuai dengan harapan pemerintah.
Tidak ada satupun yang bisa menggaransi harga seluruh Indonesia Rp14.000. wilayah Papua, Maluku, Bali itu masih terkendala distribusi yang mahal. Dan wilayah tersebut harus diperhatikan pemerintah dalam hal ini Kementerian pergadangan, cetusnya.
Baca Juga: Putri Zulkifli Hasan Unggul di Dapil Lampung 1, Siap Jadi Anggota DPR RI
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Minyakita masih tetap diperdagangkan. Kehadiran program itu membuka pilihan bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Minyak curah tetap, tidak ada perubahan apapun. Minyakita ini tambahan (opsi), ujar Zulhas disapanya di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca Juga: Zulhas Ungkap Gibran Terbiasa Debat, Sudah Sangat Siap
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi