Optika.id - Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, Tamsil Linrung menyebut orang Indonesia secara kolektif disebut bisa terhambat 'masuk surga'. Faktor penghambat itu tak lain adalah jumlah utang yang dilakukan pemerintah yang sudah sangat besar, mencapai Rp 7.002 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPD RI, Tamsil Linrung, dalam video berjudul "Utang Indonesia Tembus Rp 7.002 Triliun! Tamsil Linrung: Orang Indonesia Tak Bisa 'Masuk Surga'!!" seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube Refly Harun, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Dirut Celios: Jika Prabowo-Gibran Menang, Utang RI Akan Naik Tinggi
Dalam video tersebut, Tamsil bercerita ketika dirinya datang ke Universitas Udayana. Di sana, dirinya berbicara bahwa sebagai orang Islam, bisa terhambat masuk surga jika masih ada utang.
"Saya kemarin di Udayana saya bicara, ini kami ini agak hati-hati, kami ini kan orang Islam, orang Islam itu bisa terhambat masuk surga kalau terhalang oleh utang, saya bilang," ujar Tamsil.
Secara kolektif, lanjutnya, orang Islam susah masuk surga karena banyaknya utang yang dilakukan oleh pemerintah. Apalagi, utang tersebut diprediksi akan terus bertambah yang mengakibatkan jumlah utang lebih besar daripada kemampuan untuk membayar bunga utang.
"Oh teman-teman saya di sana, guru-guru besar itu mengatakan, 'eh bukan hanya orang Islam Pak Tamsil, kami juga di kalangan Hindu itu tidak bisa masuk surga kalau banyak utang. Jadi kita itu harus diselesaikan juga utang dulu'. Kalau begitu sama-sama kita ini," tutur Tamsil.
Baca Juga: Dua Tokoh Perempuan Baru Potensial yang Bisa Lolos DPD Jatim
Oleh karena itu, agar tidak terhambat masuk surga, maka harus segera diselesaikan orang yang mengakibatkan terjadinya utang, ketika tidak mampu untuk membayar utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Supaya kita tidak terhambat untuk masuk surga, ya gimana menyelesaikan ini. Kalau utang ini tidak bisa diselesaikan, yang mengakibatkan terjadinya utang, itu yang kita selesaikan," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Baca Juga: Ekonom: Rasio Utang Indonesia Aman untuk Pembangunan Infrastruktur
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi