Soroti Pengangguran di Surabaya, AH Thony Kritisi Aplikasi ASSIK Milik Pemkot

author Seno

- Pewarta

Sabtu, 23 Jul 2022 15:28 WIB

Soroti Pengangguran di Surabaya, AH Thony Kritisi Aplikasi ASSIK Milik Pemkot

i

images - 2022-07-23T082911.420

Optika.id, Surabaya - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mengatakan pihaknya mendukung penggunaan aplikasi berbasis web ASSIK (Arek Suroboyo Siap Kerjo) dari Pemkot Surabaya untuk membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan. Meski begitu ia menekankan angka 8 ribu pencari kerja di aplikasi terbilang kecil jika dikomparasikan dengan jumlah pengangguran di Surabaya mencapai sekitar 250 ribuan di tahun 2022 ini.

"8 ribu orang yang telah melakukan pencarian kerja di aplikasi ASSIK. Tapi jika dilihat dengan jumlah pengangguran yang ada saat ini di Surabaya masih belum sampai 1 persen yang tercover. Dari situlah kita mencari tahu bahwa sebagian masyarakat tidak melakukan pencarian kerja di aplikasi ASSIK," kata Thony dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/7/2022).

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Berikan Apresiasi Pemkot Perkuat Toleransi Antar Umat

Ia mengungkapkan telah melakukan survei ke beberapa responden. Hasil survei tersebut menyebutkan pengangguran menjadi persoalan utama selain persoalan ekonomi. Oleh karena itu, ia meminta Pemkot Surabaya membuat kebijakan yang lebih sistematis untuk mengatasi pengangguran di masyarakat.

"Sehingga kami berharap dengan adanya aplikasi pencari kerja (ASSIK) bisa dilakukan revitalisasi lebih baik dengan dilakukannya analisa yang lebih dalam tentang jumlah pengangguran," sebut Thony.

Ia mengulas minimnya jumlah masyarakat menggunakan aplikasi ASSIK ini dikarenakan beberapa hal, antara lain masyarakat umumnya mencari kerja dengan melakukan pendekatan langsung ke perusahaan. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan lapangan kerja informal bahkan mereka melakukan pencarian kerja melalui institusi lain.

Selain itu, ia memandang masih banyak masyarakat hidup di zona nyaman dan malah memilih menganggur.

"Saya menduga ada budaya nganggur yang sangat subur dan masyarakat lebih senang berada di zona nyaman. Sehingga kami minta ke Pemkot menerapkan paradigma pembangunan berbasis pada kebudayaan untuk menggempur budaya nganggur di kota Surabaya," cetus Thony.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya ada 234 perusahan yang tergabung dan jumlah lowongan yang aktif sebanyak 846. Adapun sebanyak 8 ribu pencari kerja sudah menggunakan aplikasi ASSIK.

Sementara itu, Kasie Penempatan Kerja Tenaga Kerja Yuni Cahyawati menyampaikan melalui aplikasi ASSIK banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil, andal, dan berkompeten dari Kota Surabaya. Pihaknya berharap warga Kota Pahlawan bisa memanfaatkan berbagai kesempatan kerja untuk menjadi bagian pembangunan.

"Seluruh peluang pekerjaan ini diperuntukkan bagi warga Surabaya, bisa langsung mendaftar dengan mengisi data diri melalui aplikasi dan memilih lowongan pekerjaan yang tersedia," jelas Yuni.

Baca Juga: Masyarakat Surabaya Diminta Manfaatkan Bursa Kerja ASSIK

Ia menjabarkan saat ini ada 234 perusahaan sedangkan pencari kerja bagi warga Surabaya mencapai 8 ribu lebih. Untuk itu, kata dia, pencari kerja harus terlebih dahulu mengunggah profil dan keahlian sehingga perusahaan dapat memilih profil pencari kerja yang sesuai dengan yang diharapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yuni menerangkan setiap lowongan kerja di ASSIK ada masa aktifnya yakni 1 bulan. Ia menekankan satu perusahaan bisa membutuhkan beberapa jabatan.

"Jadi kami juga sudah mengetahui mana yang ditolak dan mana yang sudah dipanggil atau diterima oleh perusahaan tersebut," tutur Yuni.

Yuni menambahkan pesaing utama dari warga Surabaya adalah warga dari luar Surabaya. Sebab kecenderungan warga Surabaya tidak bisa menjawab tantangan dari perusahaan apabila ditempatkan di luar dari wilayah pencari kerja tersebut.

"Sebetulnya tantangan yang cukup besar adalah tidak semua warga Surabaya ini mau untuk ditempatkan di luar wilayahnya. Sehingga kadang masih kalah bersaing juga dengan masyarakat yang dari daerah lain," papar Yuni.

Baca Juga: Pemkot Sebut Aplikasi Assik Permudah Warga Cari Info Loker

Tidak hanya mengandalkan aplikasi ASSIK, Yuni menyampaikan pihaknya juga melakukan pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dari pelatihan tersebut pencari kerja juga mendapatkan sertifikasi agar siap bekerja di perusahaan.

"Jadi kami juga fasilitasi para pekerja juga untuk mendapatkan sertifikasi sehingga mereka (pencari kerja) bisa siap masuk di pangsa pasar kerja," ujar Yuni.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU