Akibat Pembangunan Bozem Wonorejo, Petani Tambak Wonorejo Mengeluh Sering Kebanjiran

author angga kurnia putra

- Pewarta

Senin, 25 Jul 2022 23:19 WIB

Akibat Pembangunan Bozem Wonorejo, Petani Tambak Wonorejo Mengeluh Sering Kebanjiran

i

20200128195333whatsapp-image-2020-01-28-at-184958

Optika.id-Para petani tambak mengeluhkan pembangunan rumah pompa di timur bozem Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur yang menambah masalah banjir, khususnya lahan tambak milik warga setempat.

Salah seorang petani tambak Medokan Ayu, Nawawi Ahmad di Surabaya, Senin, mengatakan sejak dibangunnya pompa air di sebelah timur bozem (penampungan air) di Wonorejo selalu banjir, khususnya lahan tambak milik warga Medokan Ayu.

Baca Juga: Jelang Pendaftaran Pilgub Jatim, Pasangan Khofifah-Emil Belum Ada Penantang!

"Setiap tahun lahan pertambakan selalu banjir. Bahkan, setahun bisa dua kali banjir. Tentunya merugikan petani tambak hingga ratusan juta rupiah," kata Nawawi yang juga Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Medokan Ayu, Surabaya, Minggu (25/7/2022).

Menurut dia, lahan tambak yang berada sisi barat pompa air tidak pernah kebagian air laut, karena air terhalang oleh pintu air.

Mestinya, lanjut dia, air dari avur Medokan Ayu dan avur Wonorejo dipompa dan dialirkan ke sungai Jagir. "Itu solusi yang tepat, bukan dengan menutup sungai utama. Semua tambak itu butuh air laut," ujar dia.

Namun kenyataannya, lanjut dia, sebagian tambak malah kelebihan air dan sebagian lainnya kekurangan air.

Selain itu, menurut Nawawi, solusi yang lain, di sisi timur pintu air itu harus ada normalisasi saluran air yang selama ini mati. "Dangkal sempit, jadi perlu dinormalisasikan, sehingga air bisa maksimal rata ke semua pertambakan itu," kata dia.

Nawawi mengatakan sebelum pandemi COVID-19, banyak tanggul tambak yang jebol. "Saat itu, saya sudah kirim surat ke Bu Risma (Wali Kota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini) berikut semua foto serta kerugian para petambak. Semua saya lampirkan, tapi belum ada tindakan sama sekali dari pemkot," kata dia.

Baca Juga: Awal Agustus, PDIP Jatim Akan Umumkan Sosok yang Diusung untuk Pilgub Jatim!

Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Aning Rahmawati sebelumnya mengatakan sudah berpuluh-puluh tahun kawasan Medokan Ayu selalu banjir, baik pada saat rob maupun hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama atau durasi lama dengan intensitas rendah, dan sebaliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Untuk mengatasi banjir di kawasan Medokan Ayu, tidak cukup hanya dilakukan di hilir avur, melainkan di hulu avur," kata dia.

Aning menjelaskan anggaran tahun jamak 20222023 diperlukan untuk penanganan banjir di tingkat hulu sungai berupa pembangunan saluran yang mengarah ke bozem taman jangkar atau tempat penampungan air.

Sedangkan untuk wilayah hilir, lanjut dia, saat ini masih dihitung anggaran saluran gendong yang bisa menuntaskan masalah antara petani tambak dengan Pemkot Surabaya terkait sosio ekonomi kawasan sekitar.

Baca Juga: Khofifah-Emil Masih Jadi Pertimbangan PDIP Jatim, Kenapa?

Adapun upaya penanganan banjir yang sudah masuk dalam APBD Surabaya 2022, yakni untuk Sistem Drainase Jaringan Tersier (SDJT) dan Sistem Drainase Lingkungan Permukiman (SDLP) di Medokan Ayu.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU