Optika.id - Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah kepada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dinilai beflebihan oleh pengamat politik. Apalagi, jika penyebutan koalisi bohong-bohongan hanya didasari pada belum ditentukannya calon presiden dari koalisi tersebut.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menegaskan jika Fahri Hamzah terlalu berlebihan.
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Dirinya Menjilat untuk NKRI: Saya tidak Butuh Jabatan padahal Ditawari
KIB belum memutuskan siapa capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden), jadi masih terbuka siapapun yang akan diusung, PAN boleh usul siapa, yang lain siapa, pada akhirnya akan berkompromi siapa yang dianggap realistis ketiga partai ini untuk maju bersama, ujar Adi, Jumat (29/7/2022).
Menurut Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, KIB yang digawangi oleh PPP, PAN dan Golkar menilai jika ketiganya merupakan koalisi yang inklusif alias terbuka pada siapa saja. Apalagi, partai lain juga masih berpeluang untuk bergabung.
Sementara itu, Adi turut menyinggung soal rencana koalisi dari Partai Gerindra dan PKB. Bagi Adi, koalisi ini akan menjadi batu ujian bagi KIB.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Banyak Kader Partai Gelora Mendukung Prabowo
Kelihatannya serius koalisinya. Minimal koalisi antar partai. Koalisi ini akan diuji kalau yang maju adalah Prabowo dan Prabowo tidak menyertakan Muhaimin sebagai wakil, karena PKB yang mau berkoalisi ya harus muhaimin sebagai wakilnya, katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Muncul Cuitan "Para Aktivis yang Budiman Bersatulah", Apa Maksud dari Fahri Hamzah?
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi