Optika.id - Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah membuat cuitan dengan mengajak para aktivis yang budiman untuk bersatu. Apa maksudnya?
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Dirinya Menjilat untuk NKRI: Saya tidak Butuh Jabatan padahal Ditawari
"Para aktivis yang Budiman. Bersatulah!" demikian cuitan Fahri yang dilansir dari detik.com, Sabtu, (22/7/2023).
Fahri mengatakan banyaknya aktivis yang mulai merapat ke Prabowo Subianto menjelang 2024. Terbaru adalah salah satu aktivis '98 sekaligus politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.
Dengan adanya fenomena ini, Fahri menilai perlunya waktu aktivis, intelektual, hingga cendekiawan untuk bersatu. Kemudian melakukan konsolidasi besar-besaran secara nasional.
"Terkait mulai banyak aktivis yang mendukung Pak Prabowo, maka kita dapat melihat ini sebagai satu arus besar dalam tubuh bangsa Indonesia sekarang dan khususnya para intelektual, cendekiawan, aktivis bahwa memang harus ada waktu bagi kita semua untuk sekarang bersatu dan memulai konsolidasi besar-besaran secara nasional," kata Fahri kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Fahri menyebut para tokoh tersebut tidak perlu lagi adu gagasan untuk saling melemahkan. "Karena itulah, kita tidak perlu lagi memberikan atau melayani gagasan-gagasan untuk saling melemahkan dan bertengkar tentang soal-soal yang tidak ada dasarnya dan tidak ada ujung pangkalnya," tutur Fahri.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Banyak Kader Partai Gelora Mendukung Prabowo
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, dia mengajak para aktivis hingga intelektual untuk bersatu mendukung Prabowo Subianto. Dia mengatakan inilah waktu yang tepat Prabowo memimpin konsolidasi.
"Oleh sebab itu, teman-teman kita para aktivis, cendekiawan, intelektual, kiai, ulama, para tokoh agama sekarang ini mulai bersatu untuk mengatakan bahwa memang inilah waktunya Pak Prabowo untuk memimpin konsolidasi dan persatuan itu," sambungnya.
Fahri lantas menyinggung Budiman Sudjatmiko yang memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto. Menurutnya, dukungan dari kaum aktivis kepada Prabowo akan terus bertambah.
Baca Juga: Putusan MK Soal Masa Jabatan Pimpinan KPK Dinilai Perkuat UU no 19/2019
"Saya kira orang-orang seperti Budiman Sudjatmiko telah sampai pada pikiran seperti itu, yang saya kira akan terus-menerus menjadi arus yang besar di tengah situasi sekarang ini dunia yang tidak lagi menguntungkan bagi ekosistem pertumbuhan," tutur Fahri.
"Kita sebagai negara dan sebagai kekuatan baru tetapi dengan persatuan dan konsolidasi nasional, saya kira giliran Indonesia bisa kita dapatkan di hari-hari ke depan," lanjut Fahri.
Editor : Pahlevi