Ini Fakta Menarik yang Disebut Pengacara Brigadir Joshua, Apa Saja Itu?

author Seno

- Pewarta

Senin, 01 Agu 2022 13:09 WIB

Ini Fakta Menarik yang Disebut Pengacara Brigadir Joshua, Apa Saja Itu?

i

IMG-20220801-WA0005

Optika.id - Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Joshua, Kamaruddin Simanjuntak kembali mengungkapkan fakta-fakta adanya kejanggalan dalam meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

1. Ada 23 kali missed call ke HP kekasih Brigadir J

Baca Juga: Status JC yang Terkesan Sia-Sia dalam Kasus Ferdy Sambo

Menurut Kamaruddin, sesaat sebelum Brigadir J dinyatakan tewas pukul 17.00 pada 8 Juli 2022,diketahui bahwa nomor handphone (HP) Brigadir J melakukan missed call ke nomor HP kekasihnya Vera Simanjuntak sebanyak 23 kali.

Namun missed call dari HP Brigadir J itu, katanya tidak beraturan.

"Ada sekitar beberapa puluh kali miscall. Saya total ada 23 miscall ini datang ke HP Vera kekasih Brigadir J. Tetapi miscall ini tidak beraturan. Contohnya misscall pukul 16.00, lalu 16.10, kemudian 16.20, sudah 16.20 balik lagi ke 16.05. Jadi misscall-nya itu tidak beraturan, sekali masuk breeettt banyak dan tidak beraturan," kata Kamaruddin seperti dikutip Optika.id dari channel YouTube Refly Harun, Senin (1/8/2022).

"Nah, pertanyaannya ada apa? Berarti diduga HP Brigadir Yosua sudah dikuasi pihak ketiga, sampai detik ini. Karena sampai sekareng tidak diketahui dimana HP itu. Yaitu 3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J. Pertanyaannya lagi siapa yang menguasai handphone Brigadir J karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," imbuhnya.

Sehingga menurutnya tidak mungkin ada orang lain yang masuk ke rumah dinas itu secara sembrono. "Jadi siapa yang menguasai?" tanya Kamaruddin.

2. Pakaian Brigadir Joshua

Selain itu, Kamaruddin juga mempertanyakan baju yang dipakai Brigadir J saat penembakan terjadi.

"Bajunya sampai sekarang kita tidak tahu dimana. Baju yang digunakan korban saat pembantaian itu," ujarnya.

Kamaruddin menduga baju yang dikenakan Brigadir J saat itu adalah pakaian dinas harian (PDH) kepolisian.

"Saya duga, karena korban kerja kedinasan, tentu yang dipakai adalah PDH. Karena dia kan ajudan toh, mengawal, berarti kemungkina pakai baju PDH. Di mana bajunya?" tanya Kamaruddin.

Karena katanya dari baju akan terlihat kenapa di jenazah korban ada luka di bahu serta luka tembak di dada.

"Juga bekas darah dari kepala yang tertembak tembus ke hidung, serta luka tembak di tangan. Juga di kaki kiri ada resapan darah, semuanya tentulah robek pakaiannya," kata Kamaruddin

Karenanya Kamaruddin mempertanya semua yang dikenakan Brigadir J saat kejadian, mulai baju dan celana sampai sepatu dan kaos kaki.

Sebab berdasar autopsi jenazah, dipastikan semua pakaian itu akan menyimpan dan meninggalkan jejak dari luka yang dialami Brigadir J.

3. Otak tidak di kepala dan ada bekas tembakan dari belakang

Baca Juga: Lawyer Brigadir J Heran dengan Pernyataan Komnas HAM, Soal Apa Itu?

Kamaruddin mengatakan ada yang janggal dari hasil autopsi Brigadir J. menurutnya otak tidak ditemukan di kepala, dan malah ada bekas tembakan dari bagian belakang kepala yang tembus ke hidung. Menurutnya ada semacam enam retakan di bagian kepala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Berdasarkan hasil autopsi yang kedua, kita menempatkan dua orang tenaga kesehatan: satu dokter (Martina Aritonang) satu lagi magister kesehatan (Herlina Lubis) untuk mewakili keluarga dan atau penasehat hukum. Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik, misalnya dibuka kepala gitu ya, pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu," ungkapnya.

Berikutnya tim dokter keluarga bersama para dokter forensik memeriksa bagian belakang kepala Brigadir J. Ternyata ditemukan bekas luka yang dilem, saat lem itu dibuka terdapat lubang.

"Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika Berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," beber Kamaruddin.

Pengacara Klaim Tembak Menembak Terbantahkan 

Berdasarkan temuan tersebut, Kamaruddin menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J dengan demikian terbantahkan. Sebab bila dikatakan tembak-menembak tentu keduanya saling berhadapan dan tidak mungkin ditemukan luka di bagian belakang kepala.

Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) akibat tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," tegasnya.

Kamaruddin memastikan apa yang menjadi temuan dari hasil autopsi ulang itu telah dicatat dalam bentuk akta notaris untuk mengamankan kebenaran fakta. "Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya.

4. Ancaman Pembunuhan 'Skuad Lama'

Baca Juga: Dijerat Pasal Sama dengan Sambo, Putri Candrawathi Terancam Hukuman Mati

Sebelum tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022), Kamaruddin mengatakan, kliennya menerima ancaman dari sosok yang dijuluki ´skuad lama´. Hal itu dibuktikan dari percakapan antara Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak. Kepada Vera, Brigadir J sempat menghubungi lewat video call sambil menangis dan mengaku bahwa dirinya diancam. Brigadir J juga terlihat sangat ketakutan sambil mengucapkan perpisahan kepada sang kekasih yang hendak dinikahinya 7 bulan lagi.

Kamaruddin menyebut, korban sempat mengucapkan perpisahan dan meminta agar Vera Simanjuntak sang kekasih mencari pria pengganti lainnya, sebab ia menyebut akan dibunuh oleh skuad lama.

"Alm pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari pria lain sebagai pengganti dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa dia akan pergi untuk selamanya, karena akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar," tulis Kamarudin Simanjuntak melalui akun Facebook pribadinya.

Kamaruddin menyebutkan bahwa skuad lama yang dimaksud Brigadir J adalah sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo. Ia lalu mengungkapkan bahwa sosok Brigadir J adalah di antara foto-foto tersebut.

"Siapa yang akan membunuh, skuad lama. Siapa itu? Ada di antara foto-foto itu," ungkapnya. Namun, belum diketahui pasti foto yang dimaksud oleh kuasa hukum Brigadir J tersebut.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU