Optika.id - Lembaga riset Median (Media Survei Indonesia) menggelar survei terkait elektabilitas tokoh-tokoh nasional untuk calon presiden di Pemilihan Presiden 2024. Hasilnya, menurut survei Median duet pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) paling diminati oleh netizen.
"Di nomor satu ada Prabowo-Muhaimin di angka 24,1 persen dalam skenario calon presiden dan wakil presiden sesuai dengan koalisi yang muncul saat ini di media yaitu Gerindra-PKB, kata peneliti senior Median Ade Irfan Abdurrahman, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Pasangan Prabowo-Cak Imin ini, lanjutnya, sengaja dipasangkan karena dari PKB, hanya ada nama Cak Imin yang mencuat untuk menjadi kandidat calon presiden tidak ada nama lainnya.
Arah PKB ke Muhaimin, beliau juga ketum parpol, jadi tiketnya masih dipegang Cak Imin, katanya.
Dia menambahkan bahwa, secara personal Prabowo memiliki modal elektabilitas yang tinggi, dan Cak Imin sebagai pemegang NU terbesar di Jawa Timur memungkinkan untuk maju mendampingi Prabowo. Terlebih, tiket maju sebagai capres dan cawapres sudah dipegang oleh kedua orang tersebut di internal partai.
Prabowo- Cak Imin, secara personal Prabowo sendiri sudah punya modal elektabilitas yang cukup tinggi karena angkanya, keduanya kalau kita berkaca pada pilpres 2019 ini adalah gabungan antara oposisi dan koalisi, walaupun Prabowo ikut dalam pemerintahan Jokowi tapi beliau masih punya 19,1persen yang elektabilitas dijaga dan didukung dengan PKB pendukungnya Cak Imin dengan basis NU yang kuat, jelasnya.
Ade menambahkan Prabowo Subianto, paling cocok disandingkan dengan Cak Imin, bukan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Alasannya, peluang Cak Imin untuk diusung internal partainya lebih besar ketimbang Khofifah.
Meskipun, sejumlah kalangan justru berpendapat kalau Prabowo ingin menggaet warga NU, tokoh yang paling pas untuk mendampinginya pada 2024 adalah Khofifah Indar Parawansa. Lantaran Khofifah dianggap netral dan kental dengan NU, dibandingkan Cak Imin yang saat ini berpolemik dengan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama).
Baca Juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
"Dinamika politiknya karena ada koalisi antara Gerindra dan PKB, dan pemegang tiket untuk Pemilu 2024 dari PKB yakni Cak Imin, tidak ada nama dari tokoh lain dari kalangan NU, terang Ade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disinggung mengenai kemungkinan Khofifah disandingkan dengan Prabowo, probabilitasnya bisa sangat tinggi. Namun hal ini terkendala oleh restu PKB.
"Ada kemungkinan angka grassroot-nya besarnya di Jatim, Khofifah juga di Jatim, bisa juga disandingkan dengan Prabowo, apalagi tokoh perempuan. Angkanya bisa oke, cuma PKB-nya oke apa enggak, tukasnya.
Ade juga berpendapat, Khofifah tidak disandingkan dengan Prabowo dalam survei yang dilakukan lembaganya karena pemegang tiket capres-cawapres untuk 2024 dari PKB adalah Cak Imin.
Baca Juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Diketahui, survei ini menggunakan rancangan non probability sampling, dengan kuesioner berbasis Google form disebarkan melalui sosial media Facebook dengan target pengguna aktif Facebook berusia 17 hingga 60 tahun, yang disebarkan pada tanggal 21-27 Juli 2022, dengan 1.500 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi