Optika.id - Suh Jiwon, Pakar Hak Asasi Manusia (HAM) dari Universitas Nasional Seoul mengungkapkan jika praktik HAM di Indonesia menjadi sorotan di Korea Selatan, salah satunya terkait hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Dirinya mengungkapkan jika ada riset dari Korea yang menyatakan hak LGBT di Indonesia terancam dan perkembangan situasinya semakin lebih buruk di negeri ini. Kendati demikian, dia mengakui jika soal LGBT ini juga ada yang menyatakan pandangan lainnya, bahwa situasi hak LGBT di Indonesia mulai menuju ke arah yang lebih baik.
Baca Juga: Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya, Terprovokasi atau Diprovokasi?
Ada perbedaan nuansa diskusi. Satu bilang dulu ada masalah, tapi sekarang diperbaiki. Tapi yang lain katanya situasi semakin memburuk, jelasnya dalam forum Politik Luar Negeri Indonesia di Mata Negara Sahabat yang digelar virtual, Rabu (31/8/2022).
Sebetulnya, masalah HAM di setiap negara pasti memiliki dinamikanya sendiri. Hanya saja, menurut Suh Jiwon, hal tersebut bakal mempengaruhi cara pandang negara lain terhadap Indonesia.
Jika masalah HAM sedang diperbaiki, maka negara lain dan masyarakat pasti menyambut. Tapi kalau ada berita mengatakan situasi semakin memburuk, maka muncul kekhawatiran dari pemerintah dan masyarakat negara lain, papar dia.
Tak ayal, pandangan dari kekhawatiran negara lain akan memunculkan paradigm tersendiri bahwa kemungkinan pengaruh Indonesia sebagai negara yang mendukung demokrasi dan HAM itu menurun. Karena, memang dalam isu HAM yang penting seperti yang disampaikan oleh Suh Jiwon adalah elemen nonmaterial.
Ia juga mengungkapkan jika kasus HAM lain di Indonesia yang menjadi sorotan negara lain adalah kasus yang identic dengan pelanggaran HAM yang menimpa para perempuan.
Suh Jiwon mengaku, jika dirinya mengetik kata Indonesia dan HAM di mesin peramban menggunakan Bahasa Korea, maka yang keluar adalah kasus penculikan yang terjadi di Pulau Sumba.
Baca Juga: Simpatisan Yakin Perihal Prabowo Langgar HAM adalah Kabar Bohong
Katanya di daerah Indonesia, kadang-kadang terjadi kasus seperti ini yang sangat merugikan HAM perempuan. Tapi yang penting pemerintah Indonesia punya rencana untuk menghapuskan praktik seperti ini, ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, hal lain yang menjadi sorotan adalah tes keperawanan untuk prajurit perempuan TNI yang pernah diterapkan.
Jadi kesimpulannya meski dulu ada praktik yang mungkin dilihat sebagai pelanggaran HAM di Indonesia, tapi sekarang pemerintah Indonesia punya keinginan dan kebijakan untuk memperbaiki situasi HAM di Indonesia, kata dia.
Ia juga menyampaikan, saat ini di kalangan pemuda Korea, kasus HAM yang menimpa perempuan sedang menjadi perhatian. Karena, hal tersebut menjadi ironi di negara yang katanya melindungi hak-hak perempuannya.
Baca Juga: YLBHI Tak Yakin Capres Selanjutnya Tuntaskan Pelanggaran HAM
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi