Optika.id - Gelombang aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) terus berlanjut. Salah satunya dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Jawa Timur yang akan melakukan aksi di depan Kantor Kemenkeu (Kementerian Keuangan) Kanwil DJP Jatim II yang berada di Jalan Raya Bandara Juanda No.37, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada siang ini pukul 13.00 WIB, seperti rilis yang diterima Optika.id, Senin (12/9/2022).
[caption id="attachment_40069" align="aligncenter" width="788"] Poster BADKO HMI Jatim. (Rahmad for Optika)[/caption]
Baca Juga: Perwakilan Kanwil DJP II Kemenkeu Temui Massa HMI Jatim, Janji Bawa Tuntutan ke Sri Mulyani
Mereka memiliki 3 tuntutan dalam aksinya, Yakni:
1.Mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan harga BBM;
2. Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran untuk digunakan pada subsidi BBM;
3. Mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas dan tepat sasaran.
"Demikian tuntutan kami selaku mahasiswa dan pemuda Indonesia yang terhimpun dalam Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Jawa Timur, semoga apa yang kami perjuangkan ini dinilai ibadah oleh Allah SWT. Saat ini Indonesia berhasil menduduki posisi ke 9 sebagai penghasil minyak terbesar dalam G20. Berdasarkan data Trading Economics, produksi minyak mentah di Indonesia telah masuk 10 besar di antara negara G20 lainnya. Indonesia menempati posisi ke-9 dalam daftar ini dengan produksi minyak mentah sebesar 644 ribu barrel per hari periode September 2021," kata Achmad Surya Hadi Kusuma selaku Ketua Umum Badko (Badan Koordinasi) HMI Jatim pada Optika.id, Senin (12/9/2022).
Walaupun begitu, kata Surya, Indonesia masih menjadi pengimpor BBM. Seperti yang diketahui, sebagai negara net importir atau pengimpor minyak. Hal yang menurut data SKK Migas, Indonesia tercatat mengimpor minyak sebanyak 500 ribu barel. Seperti yang diketahui pada waktu lalu Rusia dan Ukraina sedang berselisih. Hal ini tentu berdampak bagi Indonesia khususnya kepada impor minyak, meskipun Indonesia tidak langsung mengimpor minyak dari Rusia.
"Akan tetapi sebagian besar migas Rusia diekspor ke negara pengekspor migas RI. Sampai pada batas waktu tertentu sumber energi (cadangan) bahan bakar transportasi jenis minyak ini akan habis, sehingga perlu adanya beberapa program/langkah nyata yang harus diambil untuk penggunaan sumber energi minyak dimaksud. Konsumsi energi di sektor transportasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pergerakan dan aktivitas manusia dalam menunjang kegiatan ekonomi," jelasnya.
Baca Juga: HMI Demo di Gedung DPR, Kader: Kami Prihatin dengan Rakyat
"Bentuk pergerakan tersebut pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap jenis angkutan, konsumsi energi dan prasarana sistem transportasi. Pertumbuhan sektor transportasi diperkirakan masih cukup tinggi di masa yang akan datang yang berakibat pada tingginya laju pertumbuhan permintaan akan BBM," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Umum Badko HMI Jatim, Yusfan Firdaus menambahkan, pemerintah telah mengumumkan kenaikan BBM pada saat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia sedang tidak stabil.
"Mengingat dua tahun terakhir bumi kita terkhusus di Indonesia terdampak wabah Covid-19 yang dimana efek yang ditimbulkan oleh wabah tersebut sangat besar dari ketimpangan ekonomi sampai melayangnya banyak jiwa. Dengan kondisi hari ini tidak sepatutnya pemerintah negara menaikan harga BBM," jelasnya.
Karena efek yang ditimbulkan bagi masyarakat luas sangat besar. Akan lebih bijaksana, kata Yusfan, pemerintah harus lebih fokus untuk menerapkan regulasi subsidi tepat sasaran secara tegas. Kenaikan harga BBM tidak hanya akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Namun ekonomi secara keseluruhan, lanjutnya, akan terkena dampak yang luar biasa dari terjadinya inflasi sampai kemiskinan yang meningkat.
Baca Juga: Pengaliran Pajak Untuk Ibu Kota Negara dan Tindakan Pemerintah yang Seharusnya
"Berangkat dari kondisi tersebut, Badko HMI Jawa Timur dengan segenap jiwa raga yang selalu berada dalam barisan perjuangan rakyat, melakukan aksi ini," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi