Optika.id Sudah sepekan lebih harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi naik. Sehingga membuat harga sembako (sembilan bahan pokok) atau bahan pokok melejit naik, hingga menyebabkan rakyat kecil menjerit. Para pedagang sembako di pasar tradisional dan ibu rumah tangga pun mulai merasakan imbasnya.
Berdasar pantauan Optika.id di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Senin (12/9/2022), sejumlah bahan pokok harganya naik. Mulai cabai rawit, bawang putih, bawang merah, beras, hingga sayur-sayuran.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik Menurun, PKS Soroti Hal ini ke Jokowi
Hampir semua rata-rata naik. Banyak sayur-sayuran yang harganya naik, ngelu ndas (pusing kepala) mas, kata Maemunah, salah seorang pedagang di Pasar Pucang Anom.
Perempuan berusia 55 tahun ini mengungkapkan, sebelum ada kenaikan harga BBM, beberapa bahan pokok mengalami peningkatan harga.
Sekarang, harganya terus naik. Kondisi itu dipengaruhi kenaikan harga BBM. BBM naik. Otomatis, biaya transportasi kedatangan bahan pokok juga meningkat. Itu pengaruh pada harga jual, pasti itu, jelasnya.
Per hari ini, Senin (12/9/2022), harga cabai rawit yang semula Rp 45 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Harga cabai besar dari Rp 35 ribu naik menjadi Rp 60 ribu. Cabai keriting dari Rp 40 ribu kini dijual Rp 60 ribu.
Sementara, harga bawang merah dari Rp 22 ribu melonjak menjadi Rp 36 ribu dan bawang putih dari Rp 23 ribu dijual Rp 30 ribu. Selain itu, harga sayur-sayuran ikut naik. Misalnya, harga tomat dari Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu, wortel dari Rp 6 ribu menjadi Rp 13 ribu, kentang dari Rp 12 ribu menjadi Rp 17 ribu, dan sawi hijau Rp 6 ribu menjadi Rp 17 ribu. Harga ayam dari Rp 28 ribu naik menjadi Rp 33 ribu.
Harga beras rata-rata naik Rp 1 ribu. Gula masih normal. Tepung juga masih normal, tapi harga sebelumnya sempat naik, ungkapnya.
Sementara itu, seorang pedagang sembako lainnya, Nurul Hidayati, mengakui, sosialisasi kenaikan harga BBM terbilang minim. Bahkan, kebijakan tersebut terbilang terlalu cepat diterapkan. Tentunya harga bahan-bahan pokok lainnya ikutan naik.
[caption id="attachment_40158" align="aligncenter" width="593"] Nurul Hidayati pedagang sembako di Pasar Pucang Anom.[/caption]
Pengaruh juga pada harga jual karena ada kenaikan harga BBM untuk transportasi. Satu Minggu lebih berjalan, saya khawatir harga semakin tidak terkendali, garai wedi (bikin takut) mas, ujarnya.
Sebelumnya akibat pandemi Covid-19, lanjutnya, sudah membuat para pedagang pasar mengalami kesulitan. Pembeli di pasar semakin sedikit. Apalagi, ditambah dengan harga yang terus naik, pendapatan akan semakin turun. Jualan jadi sepi kalau harga naik. Sekarang saja sudah sepi, katanya.
[caption id="attachment_40159" align="aligncenter" width="640"] Sudut pasar Pucang Anom sepi pembeli.[/caption]
Salah seorang pembeli yang juga ibu rumah tangga bernama Lilik, mengatakan, kenaikan harga BBM membuat rakyat kecil menderita. Apalagi, katanya, bagi yang sudah berkeluarga dan anak-anaknya bersekolah, sangat terasa dampaknya.
[caption id="attachment_40162" align="aligncenter" width="640"] Sudut pasar terlihat sepi.[/caption]
Suami saya kerja serabutan kadang ya nggojek (driver ojek online) mas. Beli kebutuhan sehari-hari saja sudah susah. Malah ditambah harga BBM naik. Semua ikut-ikutan naik. Berat bagi rakyat kecil seperti saya, tukasnya.
Lagu Galang Rambu Anarki
"Saya jadi ingat lagunya Iwan Fals mas yang judulnya Galang Rambu Anarki, Galang rambu anarki anakku. Lahir awal Januari, menjelang pemilu. Galang rambu anarki dengarlah. Terompet tahun baru menyambutmu. Galang rambu anarki ingatlah. Tangisan pertamamu ditandai BBM membumbung tinggi. Maafkan kedua orang tuamu. Kalau tak mampu beli susu. BBM naik tinggi susu tak terbeli. Orang pintar tarik subsidi. Mungkin bayi kurang gizi. Galang rambu anarki anakku. Cepatlah besar matahariku. Menangis yang keras janganlah ragu. Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku. Doa kami di nadimu. Sekarang jadi beneran nggak bisa beli susu, curhatnya sambil bersenandung pada Optika.id.
Selain itu, berdasarkan pantauan Optika.id, harga beras di Pasar Karang Menjangan, Surabaya harganya dipatok mulai dari Rp12.000 per kilogramnya. Harga beras pun berbeda-beda tergantung dengan kualitas dan jenis berasnya.
Harga bawang merah dan bawang putih masih sangat tinggi. Harga bawang putih bumbu pokok bahkan mencapai mencapai Rp29.000.
Bahkan bawang merah sebagai bumbu pokok dapur mengalami kenaikan yang sangat tinggi, kini harganya mencapai Rp36.750.
Untuk harga cabai rawit sendiri terus mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Pada hari ini, Senin (12/9/2022), harga cabai rawit merah mencapai Rp 66.000.
Berikut rinciannya per satuan kilogram/liter:
1. Harga Beras Rp12.000
2. Harga Beras Kualitas Bawah 1 - Rp10.900
3. Harga Beras Kualitas Medium 1 - Rp12.000
Baca Juga: Menilik Pemberian Subsidi 'Pereda Perih', Pasca Kenaikan Harga BBM
4. Harga Beras Kualitas Super 1 - Rp13.250
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
5. Harga Daging Ayam Segar - Rp34.600
6. Harga Daging Sapi Segar - Rp133.900
7. Harga Daging Sapi Kualitas 1 - Rp137.450
8. Harga Telur Ayam - Rp30.000
9. Harga Bawang Merah - Rp36.750
10. Harga Bawang Putih - Rp29.000
11. Harga Cabai Merah Besar - Rp70.000
12. Harga Cabai Rawit Rp60.000
13. Harga Cabai Rawit Merah Rp66.000
14. Harga Minyak Goreng - Rp19.000
15. Minyak Goreng Bermerek - Rp22.000
16. Harga Minyak Goreng Curah - Rp14.000
Baca Juga: Dosen UI Bocorkan Teori: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh
17. Harga Gula Pasir - Rp15.000
18. Harga Gula Pasir Kualitas Premium - Rp16.000
Itulah beberapa daftar harga bahan pokok di pasar tradisional di Surabaya. Perbedaan harga bisa saja terjadi karena jarak ataupun kualitas barang yang ada di setiap daerah berbeda-beda.
Selain itu, transportasi juga menentukan harga komoditas bahan pokok. Semakin jauh pengiriman semakin tinggi harga yang ditawarkan.
Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan sebuah patokan harga bahan pokok sebesar itu, semua tempat bisa berbeda-beda harganya.
Pemerintah Pastikan Harga Sembako Stabil
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan harga barang kebutuhan pokok terus stabil di masyarakat. Pihaknya pun terus melakukan pengawasan guna mengantisipasi gejolak harga, khususnya pasca kenaikan harga BBM bersubsidi.
Zulhas menjelaskan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok. Terutama bagi daerah yang mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok lebih dari 5%.
"Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasinya sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak," ungkap Zulhas seperti dilansir detik.com, Minggu (11/9/2022).
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi