Memprediksi Tiga Paslon Capres

author Seno

- Pewarta

Senin, 19 Sep 2022 18:48 WIB

Memprediksi Tiga Paslon Capres

i

images - 2022-09-19T113909.654

[caption id="attachment_40827" align="aligncenter" width="150"] Oleh: I Gede Wahyu Wicaksana (Dosen FISIP UNAIR)[/caption]

Optika.id - Perkembangan politik akhir-akhir ini menarik untuk ditelaah. Setelah MK menyatakan bahwa presiden yang sudah menjabat dua periode boleh maju sebagai cawapres, terbuka peluang bagi Jokowi jadi pasangan salah satu dari beberapa bakal calon presiden. Ada Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo yang potensial menurut berbagai lembaga survei dan dinominasikan sejumlah partai.

Baca Juga: Anies Tantang Buktikan Tuduhan Ada Ordal di TGUPP Saat Jadi Gubernur

Mari kita membuat prediksi. Bila Jokowi mau jadi cawapres, siapa yang paling mungkin diusung sebagai capres? Prabowo. Dua pertimbangan yang paling mungkin. Pertama, jokowi dan Prabowo sudah bekerja sama dalam kabinet, sehingga keduanya semestinya lebih mudah untuk saling memahami kepentingan masing-masing. Kedua, sinyal Prabowo akan mendukung dan meneruskan program-program pembangunan Jokowi merupakan angin segar buat inkumben, terutama keberlanjutan proyek IKN.

Jika Prabowo dan Jokowi resmi bergandengan, Anies kemungkinan akan bersanding dengan Agus Harimurthi Yudhoyono/AHY. Memang AHY sendiri digadang-gadang jadi capres oleh partainya, namun ganteng, pintar, dan populer saja tidak cukup. Tantangan terbesar buat AHY adalah kemampuan memimpin dan pengalaman politik yang belum terbukti secara meyakinkan. Sementara itu, Anies membuktikan diri di DKI dan bagi sebagaian kalangan kinerjanya dinilai bagus. Kombinasi Anies-AHY cukup prospektif. Pertama, basis partai pendukung cukup solid. Setidaknya Demokrat dan PKS pasti bergabung. Kedua, mereka bisa klaim sebagai representasi generasi milenial sebagai pemilik suara terbesar pada 2024.

Baca Juga: Sukses Bangun JIS, Anies Baswedan : Insya Allah, Kami Akan Bangun Stadion di Banjarmasin

Kompetisi dua paslon, Prabowo-Jokowi dan Anies-AHY, rentan memunculkan lagi kontestasi nasionalis sekuler lawan nasionalis Islam. Kalau demikian, sama saja dengan memutar drama lama dengan aktor baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alternatif polarisasi bakal hadir jika Ganjar ikut bertanding. Meskipun restu partai belum dikantongi, tetapi desakan arus bawah dan pinangan partai lain santer buat Ganjar. Siapa cawapresnya? Secara logika politik, pilihan untuk Ganjar akan disesuaikan dengan profil dua pasangan lain, yakni kombinasi sipil dan militer. Posisi militer kini lebih menentukan dibandingkan sebelumnya, karena menurut jajak pendapat publik terbaru TNI adalah lembaga negara yang paling dipercaya masyarakat. Sentimen positif bisa dukung elektabilitas seorang petinggi TNI berlaga di pilpres 2024. Jika ini pertimbangannya, maka Jenderal Andika Perkasa berpotensi dipasangkan dengan Ganjar.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Dipertanyakan, Begini Tanggapan Gerindra

Konstelasi pilpres 2024 akan lebih mirip 2004 daripada 2009, 2014, dan 2024. Meskipun begitu, game changer dapat datang tiba-tiba di tengah arus perpolitikan yang sangat cair dan pragmatis. Mungkin satu fitur yang sudah barang tentu mewarnai, retorika dan aksi populisme. Elite berteriak anas nama dan berperilaku seolah bagian rakyat kebanyakan, walaupun sebenarnya hanya memperjuangkan kepentingan kelompok mereka sendiri.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU