Pengusaha Surabaya Diminta Manfaatkan Pasar Ekspor Furniture

author angga kurnia putra

- Pewarta

Jumat, 23 Sep 2022 01:46 WIB

Pengusaha Surabaya Diminta Manfaatkan Pasar Ekspor Furniture

i

WhatsApp-Image-2021-04-28-at-13.17.08

Optika.id-Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya M. Ali Affandi mendorong pengusaha Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya untuk sigap menangkap peluang pasar ekspor produk furnitur.

"Kami melihat peluang ekspor ke negara maju sangat besar. Sejak pandemi COVID-19, permintaan produk furnitur meningkat pesat dan ini menjadi peluang bagi Indonesia, khususnya Surabaya untuk bisa ekspor ke negara maju," kata Ali Affandi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga: Tanda-Tanda Kecurangan Pemilu Sudah Dekat, Bikin Ketar-Ketir LSM dan Dunia Usaha

Menurut dia, permintaan produk furnitur dari luar negeri mengalami lonjakan permintaan sehingga industri furnitur, khususnya yang berbahan dasar kayu, mencatatkan kinerja ekspor yang cukup memukau, bahkan kenaikan secara signifikan.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode Januari-Desember 2021, tercatat nilai ekspor furnitur kayu mencapai 1,99 miliar dolar AS atau sekitar Rp28,6 triliun. Nilai tersebut meningkat 32,54 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,65 triliun.

Lima negara yang menjadi tujuan utama ekspor tersebut antara lain adalah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, dan Prancis. "Saat ini, Indonesia adalah negara pengekspor furnitur terbesar ke-8 untuk Amerika Serikat, juga ke Kanada, Prancis, Jepang dan lain sebagainya," ujar dia.

Tren kenaikan ekspor furnitur Indonesia ini, menurut Andi, panggilan akrab Ali Affandi, sejatinya sudah mulai terjadi sejak terjadinya perang dagang antara AS dengan China, karena China yang mendominasi pasar mebel AS terkena imbas perang dagang.

Sehingga, lanjut dia, ketika para pembeli furnitur di AS mencari barang subtitusi, pasar tersebut menjadi rebutan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Meskipun AS ingin mengoptimalkan industri mebel dalam negerinya, namun hal itu tidak serta merta bisa dilakukan karena peralihan pasokan dari impor menjadi produksi dalam negeri memerlukan waktu untuk mempersiapkan bahan baku, industri dan produksi," kata dia.

Baca Juga: Respon Pengusaha Atas UMP 2024: Cukup Moderat

Terlebih produk-produk furniture yang ditawarkan oleh para produsen Indonesia telah diakui kualitasnya serta memiliki desain yang bisa memenuhi selera pasar internasional, termasuk negara-negara Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini, industri furnitur di Indonesia cukup luas dan tersebar di hampir seluruh provinsi. Sentra-sentra yang cukup besar antara lain Jepara, Cirebon, Sukoharjo, Surakarta, Klaten, Jabodetabek. Di Jawa Timur, terdapat beberapa kota yang menjadi sentra industri seperti Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo.

Disisi lain, permintaan furniture di pasar dalam negeri sendiri juga mengalami peningkatan dengan pemberlakuan kebijakan work from home atau work from everywhere karena konsumen menginginkan suasana dan interior di rumah terasa nyaman.

Oleh karena itu, Andi menilai pameran Decorintex yang digelar di Surabaya sangatlah tepat untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbaru industri furnitur dalam negeri.

Baca Juga: Sarman Simanjorang Ingin Penerus Jokowi Bisa Lanjutkan Program Indonesia Emas 2045

"Melalui Decorintex 2022, semoga menjadi wadah bertemunya para pelaku usaha terkait dan para user serta end-user produk dan jasa industri ini untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbaru yang bisa menjawab semua kebutuhan industri," kata dia.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU