Optika.id - Sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa sebagai incumbent di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dinilai masih tidak aman. Pasalnya angka elektabilitas incumbent masih di bawah 40 persen.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M Sarmuji usai acara Sarasehan Politik: Jawa Timur Mencari Pemimpin yang diadakan lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) di Hotel Elmi Surabaya mengatakan hal ini sebagai peringatan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai incumbent.
Baca Juga: Aven Januar: Terbukti, Program Pengentasan Kemiskinan Khofifah Berjalan Efektif
Dalam survei yang dilakukan ARCI tingkat elektabilitas Khofifah Indar Parawansa mencapai 37,25 persen. Survei ARCI dilakukan pada 5-12 September 2022. ARCI menggunakan metodologi multistage random sampling dengan 1.200 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar -+2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sedangkan dari hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC), elektabilitas Ketum PP Muslimat NU itu malah lebih rendah lagi, yakni 30 persen. Survei SSC dilaksanakan dari 1 hingga 10 Agustus 2022 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Sebanyak 1.200 responden dipilih sebagai responden dengan metode stratified multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mengapa survei pilgub untuk incumbent belum aman? Karena angkanya belum di atas 50 persen. Saya duga ini karena sebagian masyarakat menganggap Khofifah bertransformasi dari calon gubernur menjadi capres atau cawapres, katanya, Jumat (23/9/2022).
Ia membandingkan dulu pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) saat mau maju Pilgub periode kedua pada 2013, setahun sebelumnya angkanya 62 persen elektabilitasnya. Faktor bias antara cagub dan capres yang menyebabkan elektabilitas Khofifah turun
Baca Juga: Kata Para Ahli Soal Peluang Khofifah, Risma dan Luluk di Pilgub Jatim
Sebab banyak yang tertarik untuk menggandeng Khofifah. Seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo maupun Airlangga Hartarto. Sehingga, peluang Khofifah memiliki peluang besar untuk masuk ke pentas politik nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sarmuji yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menegaskan, hingga saat ini belum ada partai yang serius menggalang koalisi untuk Pilgub Jatim. Ini karena sebagian besar partai masih berkosentrasi untuk pemilu legislatif (pileg) dan capresnya masing-masing.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca Juga: Pilkada Jatim Cetak Sejarah Baru, Tiga Srikandi Politik Bertarung Merebut Jatim I
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi