Optika.id - Melemahnya rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) sebanyak 0,73 persen dari penutupan perdagangan hari Selasa, (27/9/2022) di level Rp 15.124 per dolar AS ke posisi Rp 15.234 per dolar AS pada Rabu (28/9/2022). Hal ini membuat pengamat politik bertanya sejatinya, tim ekonomi pemerintah harus menyiapkan skenario untuk mengantisipasi dampak dari hal itu.
Menurut ekonom senior, Rizal Ramli Rupiah semakin melemah karena Bank Sentral negara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) sedang melakukan program anti-inflasi agresif dengan menyedot ekses likuiditas. Karena kelemahan struktural ekonomi Indonesia dan ketergantungan utang sangat besar, yang sangat rentan terhadap gejolak tingkat bunga.
Baca Juga: Rizal Ramli Resmi Tutup Usia
"Inflasi makanan sebesar 11,5% akan makin tinggi karena kenaikan harga BBM ditambah pelemahan rupiah," ujar Menko Ekonomi Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid itu, Rabu (28/9/2022).
Ia menyampaikan, kondisi perekonomian ke depan akan semakin sulit, lantaran kebijakan yang dibuat pemerintah banyak yang keliru. Misalnya, sebut Rizal Ramli, dalam konteks kenaikan upah buruh, kebijakan pemerintah terlihat ngasal. Karena, penghitungannya tidak merujuk pada angka inflasi. Akibatnya, daya beli lesu dan roda perekonomian melambat.
"Tahun lalu rata-rata upah (UMR) hanya naik 1,09% pertahun, inflasi makanan sudah 11.5n bisa cepat naik ke 15% akibat kenaikan harga BBM dan pelemahan rupiah. Ini namanya program pemiskinan masal buruh? Kok tega, ngakunya Pancasila, ngakunya merah putih? Pancasila jangan hanya jadi slogan, buktikan dalam kebijakan," tegasnya.
Baca Juga: Tabungan Kaum Mendang-Mending Sebabkan Perekonomian Kian Loyo, Kenapa?
Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 September 2022. Di pasar spot pukul 10.30 WIB, berdasarkan data Bloomberg, rupiah telah bertengger di posisi Rp 15.234 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rupiah melemah 0,73 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp 15.124 per dolar AS. Pergerakan rupiah hari ini pun melampaui prediksi beberapa analis pasar keuangan yang masih memperkirakan belum sampai tembus Rp 15.200 per dolar AS.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Pulau Rempang Mau Dibuat Pelabuhan Militer Angkatan Laut China
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi