Optika.id - Salah satu penyakit tidak menular yang cukup banyak dikhawatirkan di negara tropis dan beriklim panas ialah kanker kulit.
Hal ini disebabkan karena paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari diketahui mampu memicu pertumbuhan kanker dalam kulit. Kendati demikian, terpapar sinar matahari tak serta merta dapat menyebabkan kanker kulit.
Baca Juga: Waspada Kanker Payudara yang Punya Angka Kesakitan Tertinggi di Dunia
Dilansir dari Healthline Kamis (29/9/2022), kanker kulit disebabkan oleh paparan UV dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama. Risiko ini bisa meningkat seiring pertumbuhan tubuh dan terpapar matahari tanpa perlindungan.
Oleh sebab itu, untuk mencegah risiko kanker kulit para ahli menyarankan sejak usia kanak-kanak secara konsisten menggunakan tabir surya serta pakaian pelindung seperti topi dan jaket saat beraktivitas di luar ruangan seperti sekolah, pantai, atau taman bermain.
Kendati menjadi isu yang ramai dibincangkan, akan tetapi masih banyak yang mispersepsi dan mitos-mitos terkait kanker kulit di masyarakat. Mengutip dari berbagai sumber, berikut Optika.id beberkan beberapa mitos tentang kanker kulit yang beredar dan dipercaya oleh masyarakat.
Tato Bisa Sebabkan Kanker Kulit
Masyarakat percaya bahwa tato tubuh dapat menyebabkan kanker kulit. Akan tetapi sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa tato dapat menyebabkan kanker kulit. Tato hanya dapat mempersulit deteksi ini dari kanker kulit saja.
Dan faktanya demikian. Hal ini disebabkan gejala awal kanker dapat terlihat dari kondisi kulit pasiennya.
Maka disarankan untuk membuat tato tidak di daerah tubuh yang sering terpapar matahari serta di atas tahi lalat agar mengurangi risiko kanker tidak terdeteksi dengan cepat.
Pemakaian Tabir Surya Bisa Picu Kanker
Baca Juga: Bonus Demografi Indonesia Terancam Penyakit Kanker
Beberapa waktu yang lalu, ada video yang menunjukkan jika penggunaan sunscreen atau tabir surya bisa memicu kanker kulit. Namun, para peneliti dari MD Anderson Cancer Center dan Harvard Medical School memastikan bahwa tidak ada bukti bahwa tabir surya menyebabkan kanker kulit. Justru para ahli merekomendasikan penggunaan tabir surya spektrum luas yang mampu menghalangi paparan sinar matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggunaan Kosmetik
Produk-produk kosmetik dan perawatan kulit atau skincare memang mempunyai daftar kandungan kimiawi yang cukup banyak. Jika dituangkan dan digunakan secara konsisten dalam jumlah yang banyak, beberapa bahan kimia tertentu dalam kosmetik bisa berbahaya.
Akan tetapi, produk kosmetik yang mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) cenderung tidak mengandung bahan beracun tertentu yang mampu menyebabkan kanker. Sehingga aman untuk digunakan dan diedarkan kepada masyarakat.
Itulah mitos penyebab kanker yang masing kerap terdengar di masyarakat. Kanker kulit merupakan salah satu penyakit yang bisa disembuhkan terutama jika terdeteksi sejak awal.
Baca Juga: Tak Banyak Dikenal, Ini Penyebab Utama Kanker Kepala dan Leher
Jika memiliki gejala umum seperti muncul ruam dan lesi datar berwarna merah muda di satu satu bagian tubuh, lalu tahi lalat yang cenderung semakin membesar dan melebar, maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan medis di Dokter Spesialis Kulit.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi